TRIBUNTRAVEL.COM - Ingin jalan-jalan ke Malioboro Jogja?
Jangan lupa membawa kartu vaksin untuk menikmati suasana Malioboro.
Bukan tanpa alasan mengapa kamu harus membawa kartu vaksin.
Malioboro Jogja dicanangkan sebagai kawasan wajib vaksin covid-19 pada Rabu (11/8/2021).
Baca juga: Bengkel Perut Malioboro, Tempat Kuliner Malam di Manado yang Legendaris
Ini artinya, wisatawan yang masuk ke kawasan Malioboro harus bisa menunjukan sertifikat atau kartu vaksin yang menjadi bukti telah menjalani vaksinasi.
Kepala UPT Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya, Ekwanto menjelaskan pencanangan tersebut akan diikuti oleh sejumlah aturan-aturan yang harus dilaksakana oleh siapa pun yang mengunjungi Malioboro.
Misalnya pemeriksaan sertifikat vaksin, serta diberlakukannya sejumlah pembatasan.
Antara lain pembatasan waktu parkir kendaraan selama 3 jam, dan pembatasan waktu kunjungan selama 2 jam.
Menurut dia, pemeriksaan akan dilangsungkan sejak bus memasuki TKP ABA.
Kemudian, bagi pengunjung yang tak datang dengan bus, bakal diperiksa secara acak di pintu-pintu masuk Malioboro oleh petugas yang berjaga.
Baca juga: 5 Hotel Murah Dekat Malioboro Jogja, Tarif Mulai Rp 78 Ribuan untuk Liburan Akhir Pekan
Baca juga: Wisatawan Kembali Diizinkan Kunjungi Malioboro Mulai Besok, Akses Jalan Dibuka Bertahap
"Nanti ada petunjuknya, bahwa Malioboro ini kawasan bervaksin. Pintu kami kan ada 11, jadi harus dijaga semua, untuk meminimalisir kebocoran. Kita siapkan 40 personel khusus untuk pengecekan vaksin," tandas Ekwanto.
Selain itu, ia menjelaskan, ke depannya bus yang masuk kawasan Malioboro dibatasi waktu parkir selama tiga jam.
Lalu, pengunjungnya hanya boleh berwisata maksimal dua jam, guna meminimalisir terjadinya kerumunan.
"Pembatasan waktunya beda, karena pada situasi tertentu kita menjumpai beberapa bus masuk berbarengan. Tapi, pengunjung masih padat, sehingga yang baru datang otomatis harus kita stop dulu kan itu," ungkapnya.
"Jadi, untuk bus memang lebih panjang waktunya, karena untuk penumpang kan kita harus mengantisipasi, ya, agar jangan sampai terjadi kerumunan," lanjut Ekwanto.