TRIBUNTRAVEL.COM - Kawasan wisata Bandungan merupakan salah satu destinasi favorit di Kabupaten Semarang.
Berada di kaki Gunung Ungaran membuat kawasan ini dipenuhi dengan tempat wisata yang memiliki udara sejuk.
Selama berwisata ke Bandungan, jangan lewatkan pula untuk berkunjung ke Air Terjun Kelenting Kuning.
Letaknya tak jauh dari kawasan wisata Bandungan, yakni di Desa Kemawi, Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Untuk sampai ke lokasi, wisatawan hanya perlu berkendara selama kurang lebih 30 menit dari kawasan wisata Bandungan.
Baca juga: Susan Spa & Resort, Penginapan Instagenic di Bandungan Semarang yang Tawarkan Pemandangan Memesona
Air Terjun Klenting Kuning memili keunikan tersendiri dengan dinding tebing berwarna kuning.
Warna kuning yang menempel di dinding air terjun berasal dari belerang.
Kendati demikian, pengunjung tak akan mencium bau belerang di sini.
Tinggi air terjun hanya sekira 8 meter saja, namun aliran air jernih yang berpadu dengan bebatuan berwarna kuning menampilkan sisi eksotis yang memesona.
Air Terjun Klenting Kuning membentuk sebuah kolam alami di bawahnya.
Kolam tersebut biasa digunakan para wisatawan untuk berenang.
Baca juga: 6 Tempat Wisata Populer di Bandungan Semarang, Coba Mampir ke Umbul Sidomukti
Baca juga: Serunya Berwisata ke Taman Bunga Celosia Bandungan Semarang, Banyak Spot Foto Instagramable
Kedalaman kolam hanya sekira satu meter, sehingga pengunjung diperbolehkan berendam di sana.
Legenda Air Terjun Klenting Kuning
Sesuai dengan namanya, Air Terjun Klenting Kuning memang sarat dengan kisah legenda.
Melansir Tribun Jateng, Ketua Pokdarwis Klenting Kuning, Pujiono mengatakan bahwa tempat tersebut merupakan tempat pertemuan antara Panji Asmara Bangun dengan Dewi Sekartaji alias Klenting Kuning.
Baca juga: Ayanaz Gedongsongo dan 4 Tempat Wisata di Bandungan Semarang yang Cocok untuk Liburan Akhir Pekan
Di atas air terjun terdapat pertapaan alas lumut.
Cerita mistis yang beredar pun sempat membuat warga takut untuk membuka air terjun ini sebagai tempat wisata.
“Air terjun ini sebenarnya sudah lama diketahui. Orang-orang di sini tidak berani karena mistis. Tahun 2013, para pemuda nekat pamitan sama desa mau menjadikan ini sebagai wisata,” kata Puji.
Sampai saat ini, setiap malam Selasa Kliwon, warga masih menyelenggarakan selamatan dengan membawa tumpeng dan lauk pauk lengkap sebagai permohonan keselamatan bagi pengunjung dan pengelola air terjun.
Baca juga: Mawar Camp, Tempat Asyik untuk Berkemah di Bandungan Semarang
Baca juga: Asyiknya Liburan di Kebun Bunga Krisan Bandungan, Banyak Spot Foto Instagramable
(TribunTravel.com/Mym)
Baca selengkapnya soal rekomendasi wisata di sini.
Baca tanpa iklan