TRIBUNTRAVEL.COM - Sebagian dari kamu mungkin belum tahu apa bedanya penerbangan nonstop dengan penerbangan langsung.
Meski terdengar mirip, penerbangan nonstop dan langsung tidaklah sama.
Lantas apa perbedaan keduanya, dan mana yang lebih baik?
Baca juga: Pramugari Ini Ungkap Pentingnya Membuka Tirai Jendela Pesawat Saat Lepas Landas dan Mendarat
Dilansir TribunTravel dari laman Simple Flying, Jumat (8/4/2021), berikut perbedaan penerbangan non stop dan langsung.
Penerbangan Nonstop
Sesuai dengan namanya, pesawat akan terbang di antara dua bandara tanpa ada pemberhentian di rute tersebut.
Ini mungkin tampak jelas dan memang sebagian besar penerbangan hari ini adalah penerbangan nonstop.
Tapi penerbangan jenis ini tidak terjadi pada hari-hari awal penerbangan.
Sebelum pesawat jet tahun 1950-an, pemberhentian reguler sangat umum dilakukan.
Misalnya di AS, penerbangan nonstop reguler antarbenua tidak dimulai hingga pertengahan 1950-an.
Sebelumnya, penerbangan dua perhentian (dengan DC-2) telah ditawarkan sejak 1934 dan satu perhentian (dengan DC-4 dan Lockheed Constellation) sejak 1934.
Layanan transatlantik nonstop tidak ditawarkan secara reguler hingga tahun 1958.
British Overseas Aircraft Corporation (BOAC) adalah maskapai penerbangan pertama yang menawarkan layanan ini, dengan layanan de Havilland Comet antara London dan New York, yang segera bergabung dengan Pan American World Airways (Pan Am) .
Penerbangan Langsung
Penerbangan langsung mengacu pada penerbangan antara dua kota, dengan satu nomor penerbangan.
Penerbangan langsung dapat melibatkan satu atau lebih perhentian di rute tersebut.
Perhentian ini bisa untuk mengambil atau menurunkan penumpang, atau hanya berhenti teknis untuk mengisi bahan bakar.
Dalam beberapa kasus, hal itu dapat melibatkan pergantian pesawat.
Penerbangan langsung adalah bagian penting dari operasi dan pemasaran maskapai.
Sebuah maskapai penerbangan dapat mengiklankan, dan menjual, penerbangan antara dua kota membawa satu nomor penerbangan, tetapi ini tidak perlu ditawarkan sebagai penerbangan non stop tunggal.
Ini biasa terjadi di pasar penerbangan AS tetapi bisa terjadi di mana-mana.
Banyak kasus penerbangan langsung jarak pendek dan jarak jauh beroperasi hari ini.
Penerbangan langsung kini mulai dikurangi secara internasional kecuali diperlukan untuk pengisian bahan bakar teknis karena maskapai penerbangan mungkin tidak dapat menjual sektor tersebut di luar negara asalnya secara terpisah.
Misalnya Cathay Pacific menawarkan beberapa penerbangan sehari antara Hong Kong dan Singapura, semuanya membawa satu nomor penerbangan tetapi beberapa di antaranya berhenti di Bangkok dan maskapai penerbangan tersebut juga terbang dari Bangkok ke Singapura.
Banyak rute ultra-panjang mungkin melibatkan perhentian meskipun lebih banyak yang non-stop dengan pesawat yang lebih baru.
Penerbangan harian British Airways BA15 dari London ke Sydney, misalnya, melibatkan pemberhentian di Singapura, jadi itu langsung tapi tidak non-stop.
Pilih Penerbangan Langsung atau Non Stop?
Saat ini, banyak penerbangan non stop dengan rute dekat memiliki harga yang berbeda dengan penerbangan langsung.
Penerbangan Cathay Pacific, misalnya, dari Hong Kong ke Singapura tidak selalu lebih mahal untuk penerbangan non stop, tetapi lebih disukai dan patut diperhatikan saat memesan.
Dengan peningkatan penerbangan ultra-panjang, beberapa maskapai penerbangan menawarkan layanan premium non stop, seperti yang lebih umum ketika layanan tersebut dimulai pada 1950-an dan 1960-an.
Misalnya Singapore Airlines yang menawarkan layanan non stop Singapura ke New York dengan Airbus A350-900ULR miliknya.
Ini adalah layanan khusus bisnis dan ekonomi premium (untungnya, karena lebih dari 18 jam).
Ia juga menawarkan layanan satu atap dengan harga lebih rendah melalui Frankfurt (dengan kelas ekonomi).
Tonton juga:
Baca juga: Diskon Tiket Pesawat AirAsia hingga 60 Persen di Gelaran Super Sale, Catat Tanggalnya!
Baca juga: Viral VIDEO Pramugari Joget Senang Setelah 2 Penumpang Tanpa Masker Diturunkan dari Pesawat
Baca juga: Syarat Khusus Agar Bisa Jadi Astronaut, Termasuk Harus Punya Pengalaman Jadi Pilot Pesawat Jet
Baca juga: Pramugari Ingatkan Penumpang Agar Tak Bersandar di Jendela Pesawat, Apa Alasannya?
Baca juga: Sebagian Besar Maskapai Tidak Memiliki Kursi Baris 13 di Pesawat Mereka, Mengapa?
(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)
Baca selengkapnya seputar Fakta Penerbangan yang Jarang Diketahui di sini.