Oyster ini disajikan dalam cangkang setengah dengan irisan lemon dan udang windu mentah.

Seluruh makanan laut yang dijual dalam mesin penjual otomatis ini dihargai 1200 yen atau setara dengan Rp 160 ribu.

Dengan harga tersebut, kamu bisa mendapatkan 1 porsi oyster goreng yang berisi empat buah, atau tiga Osaki Claire Oyster, atau dua udang windu.

Mesin penjual otomatis yang menjual makanan laut ini tak menerima pembayaran secara cash, melainkan dengan kartu.

Mengutip Sora News 24, ketika mesin penjual otomatis sudah menerima pembayaran cashless, maka ia akan mengeluarkan sekotak oyster goreng.

Paket oyster tersebut akan terasa sangat dingin, karena oyster tersebut dalam keadaan beku.

Tak perlu khawatir, mesin penjual otomatis ini sudah dilengkapi dengan oven microwave yang terpasang di sebelahnya untuk memanaskan oyster tersebut.

Microwave tersebut hanya bisa digunakan oleh orang yang membeli.

Pasalnya, microwave hanya bisa dibukan dengan kode QR yang ada di bagian luar kotak oyster yang dibeli dari mesin penjual otomatis.

Setelah dipanaskan oyster goreng siap disantap.

Menurut Sora News 24, ukuran oyster goreng dari mesin penjual otomatis itu ukurannya lebih besar daripada yang diharapkan.

Sementara untuk rasa, oyster goreng ini memang tidak serenyah yang biasa ada di kedai izakaya, namun saat merasakannya kamu tidak akan menduga bahwa makanan ini dibeli di sebuah mesin penjual otomatis.

Dengan harga 300 yen per buah, ini bukanlah sebuah oyster yang murah, namun orang-orang akan tetap puas dengan rasanya.

Teksturnya tegas dan rasa oyster segar yang asin terasa nikmat, apalagi jika dipadukan dengan lapisan remah tepung roti yang goreng.

Jika disajikan dengan saus, maka oyster goreng ini akan terasa lebih nikmat.