TRIBUNTRAVEL.COM - Kanal-kanal terkenal di Venesia, Italia hampir kosong akhir pekan lalu.
Hal itu karena air surut yang menyebabkan gondola-gondola tidak bisa beroperasi.
Melansir laman The National, gondola dan perahu tradisional terlihat hampir terdampar di kanal pada hari Jumat (26/2/2021).
Venesia, yang populer karena kanal, arsitektur, dan seninya yang bersejarah, selalu hidup dalam keseimbangan yang rapuh antara pasang surut dan pasang.
Baca juga: Venesia Akan Lacak Seluruh Wisatawan untuk Antisipasi Jumlah Turis yang Berlebih
Ketinggian kanal-kanal di Venesia memang bevariasi, biasanya sekira 50 cm di atas permukaan laut.
Banjir adalah musuh konstan bagi kota yang berada di lepas pantai timur laut Italia tersebut.
Setiap banjir datang, banyak bangunan abad pertengahan dan Renaisansnya yang mengalami kerusakan.
Pada November tahun lalu, kota itu dilanda banjir, dan itu merupakan banjir terparah yang dialami Venesia dalam 53 tahun terakhir.
Gelombang tinggi membanjiri Lapangan Santo Markus, dengan ketinggian air mencapai 1,87 meter.
Istana Gritti, kafe, dan toko-toko di kawasan tersebut juga ikut terendam.
Sejak tahun 2003, proyek infrastruktur besar-besaran telah dilakukan untuk melindungi kota.
Namun, proyek itu telah diganggu oleh banyak kendala, mulai pembengkakan biaya, skandal, hingga penundaan.
Kendati demikian, Venesia kini tengah membangun sistem penghalang bawah air yang dapat dipindahkan (dijuluki sebagai Musa).
Sistem tersebut rencananya akan beroperasi penuh pada akhir tahun 2021 dengan kinerja yang ditingkatkan setelah banjir November 2020 lalu.
Selama 150 tahun mereka merekam ketinggian air pasang di Venesia, dua air pasang di atas 1,5 meter tercatat tidak pernah terjadi bersamaan dalam setahun.