Salah satu yang menjadi perhatian adalah data dan privasi penumpang.
Bagaimana data mereka akan dilindungi jika dibagikan dengan banyak pihak seperti pemerintah dan maskapai penerbangan?
Travel Pass IATA tidak akan menggunakan database pusat.
Menurut asosiasi maskapai, pihaknya ingin menghormati penumpang dan membuat mereka mengontrol data tersebut.
Maskapai penerbangan di seluruh dunia ingin menghindari penyimpanan data pelanggan setelah banyak insiden pencurian data.
Misalnya, tahun lalu, EasyJet kehilangan data 9 juta pelanggan karena peretas.
Wakil Presiden Senior Layanan Darat di Qatar Airways, Brad Moore mengatakan, "Semakin banyak yang dapat kami lakukan untuk memfasilitasi (pengalaman mereka), semakin besar kemungkinan mereka bepergian, dan lebih sering bepergian."
Maskapai apa saja yang terlibat dengan Travel Pass IATA?
Murry-Hayden mengatakan, sejauh ini IATA sedang dalam proses mengintegrasikan sekitar 20 maskapai penerbangan untuk ujicoba dengan Travel Pass selama satu atau dua bulan ke depan.
Beberapa maskapai penerbangan seperti Qatar Airways, Emirates, dan Etihad akan melakukan ujicoba pada Maret.
Selain itu, Copa Airlines meluncurkan Travel Pass IATA di Amerika.
Ada tambahan 40 maskapai penerbangan yang telah menghubungi IATA untuk merasakan teknologi baru ini.
Meski demikian, beberapa maskapai belum tertarik.
Misalnya, Viva Aerobus di Meksiko baru-baru ini mengonfirmasi bahwa mereka tidak akan melanjutkan kerjasama dengan IATA dalam hal ini.
Kapan mulai diluncurkan?
Baca tanpa iklan