TRIBUNTRAVEL.COM - Pada Juli 2020 lalu, tiga pesawat ruang angkasa lepas landas dari Bumi untuk melakukan perjalanan sekira 300 juta mil ke planet Mars.
Tujuh bulan setelah keberangkatan, 3 pesawat ruang angkasa tersebut diprakirakan akan tiba di Mars.
Meski menyelesaikan misi apa pun di luar angkasa itu sulit, misi perjalanan ke planet Mars adalah tugas yang cukup menantang.
Bukan tanpa alasan, secara historis, kurang dari setengah yang berhasil menyelesaikan misi.
Melansir laman Travel + Leisure, semua mata kini akan tertuju pada 3 pesawat ruang angkasa yang akan tiba di Mars
Di antaranya pesawat pengorbit Hope milik Uni Emirat Arab (UEA), pesawat penyelidikan Tianwen-1 milik China, dan pesawat penjelajah NASA Perseverance milik Amerika Serikat (AS).
Baca juga: 12 Botol Wine yang Disimpan di Stasiun Ruang Angkasa Telah Kembali ke Bumi dan Siap Diminum
Berikut ini yang perlu diketahui tentang setiap misi, dan bagaimana cara memantau kedatanagan mereka ke Mars.
1. Hope (Al-Amal) milik UEA: tiba 9 Februari 2021
Dengan pesawat ruang angkasa Hope, yang dikenal sebagai Al-Amal dalam bahasa Arab, UEA memulai debutnya di Mars, atau lebih tepatnya di sekitarnya.
Hope bukanlah pesawat yang bertujuan untuk mendarat di Mars, tetapi pengorbit yang dirancang untuk menghabiskan satu tahun mengelilingi planet dan mengumpulkan data.
Jika Hope berhasil memasuki orbitnya, UEA akan menjadi negara kelima yang berhasil mencapai Mars.
Tentu saja, ada banyak hal yang harus dilakukan dengan benar, termasuk pembakaran mesin 27 menit yang dirancang untuk memperlambat pesawat ruang angkasa dari sekitar 75.000 mph menjadi 11.000 mph.
Kedatangan Hope telah disiarkan langsung melalui laman emiratesmarsmission.ae/live pada 9 Februari.
Data yang disampaikan dari Mars akan memakan waktu sekira 11 menit untuk tiba di Bumi, jadi pengontrol misi secara teknis beroperasi dalam penundaan.
2. Tianwen-1 milik China: tiba 10 Februari 2021
Baca tanpa iklan