TRIBUNTRAVEL.COM - Selama ini Benua Eropa dikenal memiliki sejumlah destinasi wisata populer di dunia.
Mulai dari Menara Eiffel di Paris, Big Ben di London, atau Colosseum di Roma.
Destinasi-destinasi wisata terkenal itu sebagian besar berlokasi di wilayah Eropa barat.
Lantas, bagaimana dengan Eropa timur dan selatan?
Sebagian orang mungkin belum familiar dengan negara-negara di Eropa timur dan selatan.
Padahal, jika diperhatikan secara cermat, negara-negara tersebut memiliki banyak destinasi wisata menarik.
Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Sederet Negara Eropa ini Larang Kunjungan Wisatawan Inggris
Sayangnya, pariwisata di negara-negara kawasan tersebut jarang terekspos pemberitaan sehingga sepi dikunjungi wisatawan.
Melansir Travel Awaits, berikut empat negara di Benua Eropa yang cantik tapi sepi peminat.
1. Moldova
Moldova merupakan salah satu negara di Eropa timur yang terkurung daratan.
Secara geografis, negara pecahan Uni Soviet ini diapit oleh Ukraina dan Rumania.
Tidak memiliki akses ke laut, Moldova seringkali kalah populer jika dibandingkan negara-negara pecahan Uni Soviet lain, seperti Lithuania, Latvia, Estonia, Rusia, Belarusia, dan Ukraina.
Dilansir BBC, Selasa (5/1/2021), Moldova merupakan salah satu negara paling miskin di Benua Biru.
Di negara ini, roda perekonomian masyarakat masih sangat bergantung pada pertanian.
Jurnalis Leif Pettersen dari Lonely Planet bahkan menyebut Moldova sebagai negara di Benua Eropa yang paling tidak diminati pelancong.
“Pada 2011, Moldova hanya menerima sekitar 9.000 turis. Hal ini disayangkan mengingat negara ini begitu cantik,” tulis Leif Pettersen di Lonely Planet.
Melansir Young Pioneer Tours, Kamis (28/1/2021), sulitnya menemukan tiket murah untuk terbang keluar-masuk Moldova menjadi salah satu kendala turis datang ke negara ini.
Bahkan, jika dibandingkan negara-negara lain di Eropa timur, Moldova merupakan negara yang cukup terisolasi.
Akses terbang paling mudah adalah lewat Bucharest, Romania atau lewat Ukraina yang nantinya akan melewati Transnistria.
“Namun perjalanan ini tidak dianjurkan untuk para wisatawan penakut yang tidak bisa berbahasa Rusia,” tulis situs tersebut.
Selain itu, buruknya promosi pariwisata oleh pemerintah Moldova menjadi salah satu faktor sepinya negara ini dari pengunjung.
Pada 2017, total turis di Moldova hanya mencapai 121.000 orang.
Jumlah ini cukup jauh jika dibandingkan dengan sesama negara pecahan Uni Soviet di kawasan Eropa timur, seperti Rusia atau Ukraina.
Padahal, negara ini memiliki banyak spot wisata menarik untuk dikunjungi.
Sebut saja Katedral Chi?in?u, Orheiul Vechi, Cricova Winery, Tipova Monastery, dan Bendery.
2. Liechtenstein
Mirip dengan Moldova, Liechtenstein terkunci di antara Swiss dan Austria.
Negara mikro dengan luas area160 kilometer (km) ini memiliki populasi kurang dari 40.000 orang.
Absennya bandar udara menjadikan penerbangan ke negara ini sulit.
Bus atau kereta api merupakan alternatif perjalanan terbaik untuk sampai di negara yang tidak lebih besar dari Kota New York tersebut.
Hampir mirip dengan bentang alam Swiss, Liechtenstein memiliki pemandangan khas Gunung Alpen yang menyejukkan mata.
Meski terisolasi, Liechtenstein sebenarnya memiliki standar hidup tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga.
Hal ini bisa terjadi karena Liechtenstein memiliki sektor usaha finansial yang mumpuni.
Sebagai informasi, pada 2017, jumlah turis atau wisatawan yang masuk ke Liechtenstein hanya 69.000 orang.
3. San Marino
Negara ini memiliki ukuran lebih kecil dari Liechtenstein dan dikelilingi oleh Italia.
Secara geografis, San Marino berada di Timur Laut Italia, dekat dengan perairan Adriatik.
Menurut legenda, San Marino merupakan negara republik tertua di dunia.
Negara ini pertama kali ditemukan oleh seorang tukang batu bernama Marinus pada abad ke-4 sebelum masehi.
Selain memiliki sejarah menarik, San Marino memiliki banyak landmark cantik, seperti katedral dan benteng-benteng khas abad ke-11.
Salah satu wisata populernya adalah Monte Titano yang merupakan puncak tertinggi di San Marino.
Namun sayang, meski memiliki sejumlah tempat wisata indah dan memanjakan mata, San Marino nyatanya menjadi salah satu negara di Eropa dengan jumlah pengunjung terendah.
Pada 2017, jumlah wisatawan yang mengunjungi negara yang dipimpin oleh Nicola Selva da Michele Muratori ini hanya 60.000 pengunjung.
4. Bosnia-Herzegovina
Bosnia-Herzegovina merupakan negara bekas Republik Yugoslavia yang pecah pada 1992.
Meski telah memasuki masa-masa damai, tetapi pamor pariwisata negara ini kalah jauh jika dibandingkan dengan negara tetangganya, Kroasia.
Mirip dengan kondisi geografis Moldova dan Liechtenstein, Bosnia-Herzegovina hampir tidak memiliki akses ke laut.
Rekor garis pantai yang dimiliki negara ini adalah sepanjang 12 mil di perairan Adiratik.
Salah satu faktor tidak populernya Bosnia-Herzegovina di mata turis adalah terbatasnya fasilitas dan infrastruktur.
Negara ini bahkan tidak memiliki jalur darat yang mumpuni.
Selain itu, banyaknya ranjau darat bekas perang pada 1990-an juga menjadi hal yang dikhawatirkan para pelancong.
Saat ini, diperkirakan terdapat 80.000 ranjau darat yang tersebar di seluruh negeri. Meski demikian, negara dengan ibu kota Sarajevo tersebut memiliki banyak medan pegunungan dengan pemandangan spektakuler.
Di samping itu, negara ini dijuluki sebagai “Yerusalem di Tanah Eropa”, karena memiliki pemeluk agama yang beragam.
Menurut catatan Travel Awaits pada 2017, negara tersebut memiliki sekitar 770.000 pengunjung tahunan.
Baca juga: Imbas Covid-19, Layanan Kereta Api Populer di Eropa Ini Terancam Bangkrut
Baca juga: Santai ala Orang Eropa di Maison Weiner, Toko Roti Tertua di Jakarta yang Buka Sejak Zaman Kolonial
Baca juga: Mealworm Jadi Serangga Pertama yang Diizinkan untuk Dikonsumsi Masyarakat Uni Eropa
Baca juga: Sejarah Bandara Heathrow, Bandara Tersibuk di Eropa yang Layani 89 Juta Penumpang Tiap Tahun
Baca juga: 4 Kisah Road Trip Paling Seru Sepanjang 2020, Ada yang Keliling Eropa-Asia Naik Mobil Selama 7 Tahun
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Punya Potensi Wisata Menarik, 4 Negara di Eropa Ini Malah Sepi Wisatawan"