Tidak hanya itu, ada beberapa orang lainnya melemparkan ember air ke atas hewan yang kebingungan itu untuk menjaganya tetap terhidrasi.

Anjing laut itu akhirnya berhasil kembali ke perairan tak lama sebelum jam malam akibat virus corona diberlakukan pada 2.500 penduduk kota.

Manuel Novoa, seorang presenter di stasiun radio lokal Radio Autentica FM yang merekam cuplikan kejadian.

Seekor anjing terlihamengibas-ngibaskan ekornya saat ia berlari ke pasukan pembantu yang berlari di belakangnya.

Ia mempercepat perutnya di sepanjang landasan setelah menyadari air berada dalam jarak yang bersentuhan.

Tepuk tangan terdengar saat hewan itu berhasil mencapai lautan di antara perahu nelayan yang berlabuh di tepi air dan menghilang ke dalam kegelapan.

Seorang pejabat Angkatan Laut mengatakan kepada Novoa bahwa dia mengucapkan terima kasih kepada para relawan.

"Saya ingin berterima kasih kepada komunitas lokal atas nama Angkatan Laut Chili." Katanya.

"Itu usaha yang luar biasa. Anjing laut sekarang aman dan jauh dari bahaya manusia dan anjing," tambahnya.

Kapten Angkatan Laut Christian Reyes Jofre meminta orang-orang ketika mereka melihat hewan-hewan ini untuk tidak mendekati mereka atau membawa hewan peliharaan mereka untuk melihatnya.

"Jarak aman harus dijaga untuk memberi mereka kedamaian dan ketenangan yang mereka butuhkan sehingga mereka tidak menjadi bingung atau stres." ujarnya.

Kejadian ini cukup aneh, melihat kota yang biasanya sibuk ini sedang diisolasi akibat pandemi COVID-19.

Dengan demikian, pada malam hari jalanan menjadi sunyi karena mereka memberlakukan jam malam.

Kemunculan anjing laut ini cukup mengejutkan karena banyak warga yang belum melihat anjing laut yang besar sedekat itu.

Anjing laut gajah selatan merupakan jenis yang ditemukan di Chili selatan.