Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Ada Varian Baru Covid-19, Rencana Travel Bubble Bandara Ngurah Rai Bali dan Incheon Korsel Ditunda

Editor: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.

TRIBUNTRAVEL.COM - Direktur Utama PT Angkasa Pura I (AP I) Faik Fahmi mengatakan, rencana travel bubble atau koridor perjalanan antara Bandara I Gusti Ngurah Rai dengan Bandara Incheon di Korea Selatan terpaksa harus diundur.

“Kemarin AP I sudah kerja sama dengan Incheon Airport. Namun memang dengan adanya varian Covid-19 baru, akhirnya agak mengundurkan rencana usulan yang akan disampaikan ke pemerintah,” ungkapnya.

Pernyataan tersebut dia tuturkan dalam konferensi pers virtual “Update Angkutan Nataru 2020-2021”, Rabu (30/12/2020).

Lewat aliansi yang terjalin, dia mengatakan, wisatawan mancanegara (wisman) dari Negeri Ginseng akan dijamin protokol kesehatannya mulai dari saat di Bandara Incheon hingga tiba, menginap, dan berkunjung ke tempat wisata di Bali.

“Akan terapkan koridor perjalanan. Kita akan buat koridor khusus bagaimana bisa akomodir turis-turis dari Korea ke Indonesia tapi dengan protokol kesehatan yang sangat ketat,” sambung Faik.

Menurutnya, koridor perjalanan antara Bandara Bali dengan Bandara Incheon merupakan sebuah alternatif yang dapat ditawarkan saat pemerintah Indonesia mengizinkan untuk dibuka kembali rute penerbangan internasional.

Ilustrasi pesawat yang lepas landas di Bandara Internasional Incheon, Seoul, Korea Selatan. (instagram/aviation_ki)

Dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, serta seluruh bandara AP I telah menerima stempel Safe Travels dari World Travel and Tourism Council (WTTC), Faik yakin pihaknya dapat memastikan keamanan wisman.

Kendati demikian, rencana tersebut harus ditangguhkan untuk sementara waktu karena Pemerintah Indonesia melalui Menteri Luar Negeri Retno Marsudi resmi melarang seluruh warga negara asing (WNA) masuk ke Nusantara pada 1-14 Januari 2021.

“Tunggu perkembangan lebih lanjut terhadap dampak varian Covid-19 baru,” ungkap Faik.

Dia berharap agar situasi dan kondisi kian membaik karena Bandara I Gusti Ngurah Rai memiliki ketergantungan yang sangat besar pada penerbangan internasional.

Merosotnya lalu lintas transportasi udara internasional memberi dampak yang sangat signifikan terhadap bisnis bandara tersebut dibandingkan bandara lain.

“Mudah-mudahan dengan adanya vaksin yang akan segera diterapkan, kemudian pelaksanaan protokol kesehatan yang lebih baik, mudah-mudahan ini bisa membuka penerbangan internasional lebih cepat,” harap Faik.

Kerja sama untuk gairahkan perjalanan udara

Berdasarkan pemberitaan Kompas.com, Kamis (10/9/2020), kerja sama dijalin oleh AP I dengan Incheon International Airport Corporation (IIAC) pada September 2020.

Kerja sama telah ditanda tangani oleh Faik dan Presiden & CEO IIAC Bon-Hwan Koo secara virtual di kantor masing-masing, yaitu Jakarta dan Incheon.

Halaman
12