TRIBUNTRAVEL.COM - Sejumlah gunung di Indonesia memilih menutup jalur pendakiannya saat libur Natal dan tahun baru.
Cuaca buruk yang belakangan kerap terjadi menjadi salah satu penyebabnya.
Selain itu, penutupan jalur pendakian saat liburan akhir tahun menjadi langkah antisipasi untuk mengurangi penyebaran Covid-19.
Berdasarkan informasi yang didapatkan TribunTravel dari berbagai sumber, berikut daftar gunung yang tutup saat libur Natal dan tahun baru.
1. Gunung Gede Pangrango
Gunung Gede Pangrango ditutup mulai 28 Desember 2020 sampai 31 Januari 2021.
Penutupan jalur pendakian Gunung Gede Pangrango ini untuk mengantisipasi cuaca ekstrem.
Selain itu, juga untuk pemulihan ekosistem di sepanjang jalur pendakian Gunung Gede Pangrango.
Informasi ini disampaikan melalui surat edaran dengan nomor SE.1483/BBTNGGP/Tek.P2/12/2020.
Dalam surat edaran itu disebutkan, jika pada 1 Februari 2021 cuaca ekstrem masih terjadi, maka penutupan jalur pendakian Gunung Gede Pangrango akan diperpanjang sampai keadaan membaik.
Sementara itu, calon pendaki yang sudah melakukan pembayaran melalui proses booking online diminta untuk melakukan penjadwalan ulang (reschedule).
2. Gunung Talang
Jalur pendakian Gunung Talang yang terletak di Kabupaten Solok, Sumatera Barat, akan ditutup mulai 21 Desember 2020 sampai 4 Januari 2021.
Penutupan jalur pendakian Gunung Talang diinformasikan melalui surat edaran Bupati Solok Gusmal Nomor: 200/193/KBP-2020 tentang Penutupan Kegiatan Pendakian Gunung Talang.
Sekda Kabupaten Solok, Azwirman mengatakan, penutupan itu merupakan tindak lanjut rapat bersama antara Pemkab dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Solok yang juga diikuti Organisasi Keagamaan serta Kemasyarakatan, Kamis (17/12/2020).
"Sebelum ini masyarakat sudah ingin menutup jalur pendakian karena biasanya libur Natal dan Tahun Baru banyak yang datang. Apalagi sekarang kondisi pandemi Covid-19," ujar Azwirman, seperti dikutip TribunTravel dari Kompas.com.
Azwirman mengatakan, polisi, Satpol PP, dan masyarakat akan berjaga di pintu masuk ke Gunung Talang sebagai langkah antisipasi jika ada pendaki yang bersikeras ingin mendaki saat jalur pendakian ditutup.
3. Gunung Arjuno Welirang
Cuaca ekstrem juga membuat jalur pendakian Gunung Arjuno Welirang ditutup sementara waktu.
Penutupan jalur pendakian Gunung Arjuno Welirang berdasarkan Surat Kepala UPT Tahura Raden Soerjo Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur Nomor 522/665/123.7.2/2020 tanggal 5 November 2020.
"Memperhatikan pertimbangan cuaca dengan potensi hujan lebat disertai angin kencang, petir, dan kabut serta udara dingin yang membahayakan keselamatan pendaki, maka dengan ini menutuo sementara kegiatan pendakian Gunung Arjuno Welirang secara total," keterangan yang tertulis dalam surat edaran.
Diinformasikan juga, jalur pendakian Gunung Arjuno Welirang ditutup mulai 5 November 2020 sampai batas waktu yang belum ditentukan.
4. Gunung Rinjani
Seluruh jalur pendakian Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat akan ditutup mulai 1 Januari sampai 31 Maret 2021.
Jalur pendakian yang ditutup di antaranya Senaru (Lombok Utara), Sembalun (Lombok Timur), Timbanuh (Lombok Timur), dan Air Berik (Lombok Tengah).
Informasi ini disampaikan melalui pengumuman tertulis dengan nomor PG.045/T.39/TU/KSA/12/2020 tentang Penutupan Destinasi Wisata Alam Taman Nasional Gunung Rinjani.
"Pengunjung yang akan melakukan pendakian tanggal 31 Desember 2020 diwajibkan untuk segera melakukan check out maksimal tanggal 2 Januri 2021 di masing-masing pintu pendakian," informasi yang tertulis.
Sementara itu, kegiatan non pendakian juga akan ditutup terhitung mulai 18 Desember 2020 sampai 31 Maret 2021.
Lokasi yang ditutup di antaranya Air Terjun Jeruk Manis (Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur), Air Terjun Mayung Polak (Kecamatan Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur), dan Air Terjun Mangku Sakti via Sajang (Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur), dan Air Terjun Sambik Elen (Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara).
5. Gunung Prau
Seluruh jalur pendakian Gunung Prau yang ada di Kabupaten Wonosobo, Banjarnegara, dan Temanggung, akan ditutup terhitung mulai 3 Januari 2020 sampai 4 Maret 2021.
Penutupan jalur pendakian gunung dengan ketinggian 2.565 mdpl itu bertujuan untuk mengantisipasi cuaca buruk yang belakangan ini kerap terjadi.
Selain itu, selama penutupan juga akan dilakukan pemulihan ekosistem, reboisasi dan perawatan, pembenahan jalur, serta pelatihan peningkatan kapasitas ranger.
Informasi ini disampaikan Forum Koordinasi Gunung Prau Indonesia (FKPI) melalui surat edaran dengan nomor 2020/FKPI-12/01 tertanggal 21 Desember 2020.
Surat edaran itu diunggah ulang oleh akun Instagram @prau_mountain.
"Setiap tahun gunung prau rutin menutup wisata pendakian untuk pemulihan ekosistem, perawatan reboisasi," keterangan yang tertulis.
Baca juga: Jalur Pendakian Gunung Prau Akan Ditutup Lagi Mulai Awal Januari
Baca juga: Jelang Liburan Akhir Tahun 2020, Kuota Pendakian Gunung Gede Pangrango Masih Aman
Baca juga: Air Terjun Tumpak Sewu di Lumajang Tetap Buka Meski Gunung Semeru Erupsi
Baca juga: Sempat Ditutup Akibat Cuaca Ekstrem, Jalur Pendakian Gunung Gede Pangrango Kini Buka Kembali
Baca juga: Mulai Hari Ini Pendakian Gunung Semeru Kembali Ditutup, Berikut Alasannya
(TribunTravel.com/Sinta Agustina)