Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Inilah Prosedur yang Disiapkan Maskapai Penerbangan Jika Ada Penumpang Meninggal di Pesawat

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi penumpang pesawat duduk di kabin, Jumat (25/9/2020).

TRIBUNTRAVEL.COM - Bepergian naik pesawat memang lebih efisien karena mempersingkat waktu perjalanan.

Namun, beberapa hal bisa mengurangi kenyamananmu saat bepergian naik pesawat.

Misalnya suara tangisan bayi hingga bersebelahan kursi dengan penumpang yang berisik.

Tak hanya itu saja, kamu juga mungkin akan mengalami bersebelahan dengan orang yang meninggal di dalam pesawat.

Meskipun kasus orang meninggal di dalam pesawat sangat jarang terjadi, tetapi maskapai penerbangan tetap mempersiapkan semuanya sesuai prosedur peraturan.

Peraturan tersebut juga sangat bervariasi tergantung dari penyebab kematian seseorang.

Melansir dari laman express.co.uk, beberapa awak kabin dan pilot selalu menghadapi kasus kematian seseorang setiap tahun di dalam pesawat.

Hal ini dikarenakan banyaknya lansia yang melakukan perjalanan dengan naik pesawat, sehingga para awak kabin dan pilot sering menjumpai banyak orang yang meninggal.

Ilustrasi Kabin Pesawat (Unsplash.com/@by_syeoni)

Pesawat memang tidak memiliki tempat resmi untuk menempatkan mayat seseorang yang meninggal dalam perjalanan di dalam pesawat.

Sehingga, mayat akan dibiarkan duduk di bangkunya sendiri di antara penumpang lainnya.

Mayat yang meninggal di dalam pesawat tubuhnya akan diikatkan ke kursi atau diletakkan di deretan kursi cadangan.

Dengan begitu mayat tidak akan jatuh ke samping atau ke depan.

Untuk membantu penumpang lain agar tetap merasa nyaman, seluruh badan mayat yang sudah diikat itu akan ditutupi dengan selimut.

Tetapi jika penumpang sebelahnya masih merasa tidak nyaman dan tidak ingin duduk dengan mayat maka akan diberikan kursi baru.

Menurut MedAir terdapat layanan darurat medis yang tidak terduga bagi penumpang yang sedang sakit dan ingin tetap bepergian.

Selain itu layanan darurat medis juga berlaku bagi penumpang yang sedang sakit parah dan sengaja melakukan perjalanan dengan naik pesawat untuk pengobatan.

Beda halnya jika ada seseorang yang meninggal di dalam pesawat, maka terkadang pesawat akan kembali atau mengalihkan ke bandara terdekat.

Halaman
12