TRIBUNTRAVEL.COM - Kepala-kepala negara Association of South East Asia Nation (ASEAN) akhirnya menyetujui inisiatif ASEAN Declaration on an ASEAN Travel Corridor Arrangement (TCA) Framework atau yang kerap disebut travel bubble dalam gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-37 ASEAN.
Seperti dilansir dari situs resmi ASEAN, dalam dokumen persetujuan TCA yang diterbitkan pada Kamis (12/11/2020), disebutkan masing-masing kepala negara ASEAN memutuskan untuk mengambil langkah menuju pembentukan TCA ini.
Namun, pembentukan TCA itu disebutkan masih hanya berlaku untuk perjalanan bisnis yang penting di antara negara-negara anggota ASEAN.
Perjalanan bisnis tersebut harus tetap memprioritaskan kesehatan publik agar persebaran Covid-19 tetap bisa terkontrol.
Artinya, TCA belum bisa berlaku untuk perjalanan wisata leisure.
Namun, disebutkan pula bahwa aturan ini nantinya masih bisa berubah dan bisa saja berlaku untuk kategori perjalanan lain di masa depan.
Beberapa hal lain yang diatur adalah penekanan untuk adanya pengembangan aturan terkait pemeriksaan kesehatan sebelum dan sesudah kedatangan.
Serta aturan keselamatan untuk melindungi kesejahteraan dan keselamatan masyarakat.
Tak itu saja, ada pula penegasan bahwa para pelaku bisnis yang melakukan perjalanan tersebut harus dengan ketat mematuhi peraturan kesehatan publik yang berlaku di negara yang dituju.
Terakhir, kepala-kepala negara juga menugaskan Dewan Koordinasi ASEAN yang didukung Kelompok Kerja Dewan Koordinasi ASEAN untuk Keadaan Darurat Kesehatan Masyarakat untuk mengoordinasikan dan mengawasi proses pengembangan kerangka kerja TCA hingga siap beroperasi.
Hal itu dilakukan dengan tetap mempertimbangkan aturan bilateral yang telah ada di antara negara-negara anggota ASEAN.
Travel bubble yang diusulkan Jokowi
Sebelumnya, pengaturan terkait TCA tersebut sempat diusulkan Presiden Joko Widodo pada KTT ke-36 ASEAN, 26 Juni 2020.
Dalam dokumen yang diterbitkan ASEAN juga tertera bahwa penyetujuan TCA ini juga berdasarkan komitmen kepala-kepala negara ASEAN untuk menjaga keterhubungan yang penting antar wilayah ASEAN.
Caranya adalah dengan memfasilitasi sejauh mungkin pergerakan penting orang-orang. Termasuk para turis bisnis, seiring dengan menjaga kesehatan publik sesuai usaha tiap negara melawan pandemi Covid-19.
Baca tanpa iklan