Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Dampak Pandemi Covid-19, Maskapai Ini Tawarkan Pilot Cuti Setahun Tanpa Bayaran

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi maskapai Emirates.

TRIBUNTRAVEL.COM - Pandemi Covid-19 yang menyebar di berbagai negara telah berdampak pada industri penerbangan.

Hal itu juga dirasakan oleh maskapai Emirates.

Maskapai yang berpusat di Bandara Internasional Dubai, Uni Emirat Arab ini menawarkan beberapa pilotnya untuk cuti selama setahun tanpa dibayar.

Hal itu sudah dikonfirmasi langsung dan para pilot akan menerima dukungan penuh, menurut laporan Independent.

"Kami dapat mengonfirmasi bahwa kami telah menawarkan beberapa pilot untuk cuti yang tidak dibayar selama 12 bulan, dan kemungkinan ada penarikan kembali lebih cepat tergantung pada seberapa cepat permintaan rebound dan persyaratan operasional kami," kata juru bicara maskapai.

Dia menambahkan, "Selama cuti tidak dibayar, perusahaan akan terus menyediakan akomodasi perlindungan medis dan tunjangan lainnya (untuk pilot)".

Baca juga: Maskapai Ini Tawarkan Penerbangan Wisata Misterius, Calon Penumpang Tak akan Tahu Tempat Tujuan

Mereka menambahkan bahwa maskapai Emirates akan terus melakukan semua yang mereka bisa demi melindungi kumpulan orang berbakatnya untuk pemulihan bisnis pasca pandemi Covid-19.

Ilustrasi maskapai Emirates (Flickr/ Riik@mctr)

Tetapi mereka juga akan terus memantau bagaimana perkembangan wabah Covid-19 yang telah berdampak pada operasionalnya dan keuntungannya.

"Di seluruh grup, kami menerapkan berbagai penawaran termasuk cuti tidak dibayar dan model waktu kerja yang lebih fleksibel," kata pihak Emirates.

Maskapai Emirates sebelumnya sudah memperingatkan pada September 2020 bahwa hampir 600 karyawannya yang berbasis di Inggris berisiko kehilangan pekerjaannya.

Hal itu disebabkan maskapai Emirates perlu mempertimbangkan untuk mengurangi jumlah tenaga kerja di Inggris.

Emirates menyatakan bahwa karantina, kontrol perbatasan, dan pembatasan perjalanan lainnya telah membuat permintaan penumpang berkurang.

“Kami harus mengurangi skala operasi untuk melindungi arus kas kami dan menjaga bisnis kami dan memastikan bahwa kami memiliki masa depan yang layak,” tertulis pada email staf tersebut.

TONTON JUGA:

Sementara pada Juli 2020 lalu, presiden maskapai, Sir Tim Clark mengatakan jika Emirates perlu melepaskan sejumlah staf untuk memangkas sepersepuluh tenaga kerjanya, dilaporkan dalam BBC.

Meskipun telah disebutkan jika maskapai Emirates tidak separah dibanding maskapai lainnya, tapi mereka mengakui kalau hampir 15% karyawannya mungkin akan dihentikan.

Ini mengikuti seruan para pilot United Kingdom untuk mengikuti pengujia Covid-19 di bandara.

Mereka siap pergi pada masa akhir penguncian sebagai alternatif dari karantina yang selalu berubah-ubah aturannya.

Brian Strutton, sekretaris jenderal Asosiasi Pilot Maskapai Inggris (Balpa), menuturkan, “Jika pemerintah bertekad untuk menghancurkan industri penerbangan, mereka tidak dapat melakukan pekerjaan yang lebih baik.

“Ratusan pilot dan ribuan pekerja lain telah kehilangan pekerjaan mereka, dan ribuan staf lainnya telah mengambil pemotongan gaji atau bekerja paruh waktu.”

Baca juga: Maskapai Ini Tawarkan Pengalaman Menikah di Pesawat pada Ketinggian 30.000 Kaki

Baca juga: Maskapai Ini Luncurkan Tiket Pesawat Tanpa Batas, Penumpang Bebas Terbang Selama Setahun

Baca juga: Ada Tiket Pesawat Murah dari Berbagai Maskapai hingga Akhir Tahun, Berikut Rinciannya

Baca juga: Penumpang Ini Masuk Daftar Blacklist Maskapai JetBlue karena Lontarkan Ejekan Rasis

Baca juga: Maskapai Emirates Bersiap untuk Mendistribusikan Vaksin Covid-19

(TribunTravel.com/Nurul Intaniar)