TRIBUNTRAVEL.COM - Pandemi Covid-19 membuat industri penerbangan menerapkan sejumlah aturan baru.
Satu di antaranya adalah pengujian pra-penerbangan untuk memastikan penumpang bebas dari Covid-19.
Karena kini pengujian pra-penerbangan menjadi lebih umum, beberapa pelancong asal Inggris dilaporlan telah memalsukan surat bebas Covid-19 untuk naik ke penerbangan mereka.
Melansir Simple Flying, calon penumpang dilaporkan membayar antara Rp 950 ribu hingga Rp 2,8 juta untuk tes, sementara yang lain hanya melakukan photoshop untuk mendapatkan surat bebas Covid-19.
Baca juga: Penumpang Ini Masuk Daftar Blacklist Maskapai JetBlue karena Lontarkan Ejekan Rasis
Lantas, mengapa penumpang tersebut memutuskan melakukan tes palsu untuk terbang?
Menurut The Sun, beberapa penumpang telah mencari cara untuk terbang tanpa perlu menjalani tes wajib pra-penerbangan.
Beberapa negara telah menambahkan kriteria ini karena tingkat infeksi yang tinggi di beberapa negara, termasuk Inggris.
Penumpang telah menggunakan berbagai cara unik untuk mendapatkan hasil tes palsu.
Beberapa telah menggunakan keterampilan photoshop mereka sendiri untuk mengubah nama pada tes dan menggantinya atas nama mereka.
Yang lain juga terpaksa membayar orang lain untuk mendapatkan tes palsu bagi mereka.
Harga untuk surat semacam itu bisa berkisar antara Rp 950 ribu hingga Rp 2,8 juta tergantung pada urgensinya, menurut The Sun.
Perlu dicatat bahwa harga ini hanya berdasarkan pada akun perorangan karena jelas ilegal untuk hasil tes dari dokter.
Namun, mengapa orang terpaksa memalsukan tes mereka?
Kebanyakan orang mengatakan bahwa mereka melewatkan tes karena kurangnya fasilitas tes publik yang tersedia.
Pengujian NHS hanya terbatas untuk petugas garis terdepan dan pasien yang sakit karena backlog, itu berarti sebagian besar harus pergi ke lab swasta untuk menjalani tes.