Wahana susur sungai pun cukup diminati. Hasil dari retribusi pengunjung, oleh pengelola sedikit demi sedikit dikumpulkan.

Hingga saat ini, kata dia, hutang untuk modal membuat perahu itu sudah lunas terbayar.

Tidak mau puas sampai disitu, warga terus berbenah mengembangkan destinasi wisata.

Di kebon empring seluas satu hektar, sejumlah spot selfie secara perlahan mulai dibangun.

Begitu juga wahana permainan anak-anak dan stand kuliner.

"Saat ini, sudah ada sekitar 17 stand kuliner," tutur Joko.

Koordinator Pengelola Wisata Kedung Asri, Sugiyono mengatakan, destinasi wisata di tepian sungai Oya itu saat ini masih terus dikembangkan dengan melengkapi sejumlah sarana dan prasarana.

Harapannya, dapat memberikan kenyamanan dan semakin diminati oleh pengunjung, sehingga memberi kemanfaatan bagi roda ekonomi warga.

Sebab, kata dia, hampir semua yang berjualan kuliner di lokasi wisata adalah ibu-ibu warga setempat.

"Dulu ibu-ibu tidak berpenghasilan. Sekarang bisa berjualan disini. Sedikit demi sedikit bisa menabung," ungkapnya.

Destinasi wisata air Kedung asri berada di tepian Sungai Oya. Sebab itu, pengelola mengaku mengutamakan keselamatan pengunjung.

Apalagi untuk wisata naik perahu menyusuri Sungai Oya, Ia mengaku memperhatikan situasi dan kondisi muka air.

Tidak merekomendasikan jika hujan turun dengan deras.

Kemudian setiap penumpang perahu, diwajibkan menggunakan pelampung demi keselamatan.

Di masa adaptasi kebiasaan baru ini, pengelola juga memberlakukan protokol kesehatan.