Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Momen Mengharukan Lumba-lumba Terdampar di Pantai Berhasil Diselamatkan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lumba-lumba yang terdampar dan diselamatkan

TRIBUNTRAVEL.COM - Sekelompok nelayan berhasil menyelamatkan seekor lumba-lumba yang terjebak di pantai berlumpur di China.

Dilansir oleh TribunTravel dari Daily Mail, lumba-lumba tersebut kembali ke pantai lagi beberapa kali setelah dilepaskan ke laut sebagai ungkapan terima kasihnya.

Penduduk desa pun meninggalkan pantai setelah lumba-lumba tersebut kembali ke lautan tanpa kembali ke pantai lagi.

Lumba-lumba tersebut ditemukan terdampar di pantai Teluk Xili di luar kota Qinzhou, Provinsi Guangxi, sekitar pukul 2 siang.

Menurut Pos Pagi Nanguo yang dikelola pemerintah China, lumba-lumba yang terperangkap itu pertama kali terlihat oleh para nelayan yang lewat.

Baca juga: Di Tengah Pandemi COVID-19, Lumba-lumba Pink Langka Muncul Kembali ke Permukaan

Para nelayan itu pun segera menelepon penjaga pantai di desa Xiniujiao.

Pihak berwenang meminta bantuan dari seorang ahli biologi hewan setempat yang mengirim timnya ke lokasi untuk menginstruksikan upaya penyelamatan.

Salah satu penyelamat mengatakan bahwa lumba-lumba tersebut kemungkinan besar telah terperangkap selama sekitar 10 menit ketika ditemukan.

Dalam rekaman yang diunggah Pear Video menunjukkan penduduk setempat menggali lumpur di sekitar lumba-lumba dan sering menyiraminya dengan air.

Hal ini untuk menjaga lumba-lumba tersebut tetap hidup.

Setelah penyelamat profesional tiba dengan peralatan dan jaring, penduduk desa bergabung untuk mengangkat lumba-lumba ke jaring.

Setelah itu, penduduk desa dan penyelamat kemudian membawa lumba-lumba ke laut bersama.

Lumba-lumba itu memiliki panjang 2,2 meter dengan berat sekitar 110 kilogram.

Dilaporkan, hewan itu awalnya enggan kembali ke laut dan terus berenang kembali ke pantai untuk menunjukkan terima kasihnya terhadap penyelamatnya.

Pada pukul 18.30 waktu setempat, lumba-lumba itu akhirnya berenang pergi dan tidak kembali.

Halaman
12