TRIBUNTRAVEL.COM - Pemerintah Denmark telah memerintahkan peternakan cerpelai di negara itu untuk memusnahkan lebih dari 1 juta cerpelai karena serangkaian wabah Covid-19.
Wabah Covid-19 saat ini masih diyakini sebagai penyakit yang kemunculannya dikaitkan dengan peternakan cerpelai di Jutlandia Utara, menurut laporan Dinas Pertanian Luar Negeri USDA.
Melansir dari CNN, penyakit itu ditemukan telah menyebar ke ternak cerpelai setelah Otoritas Keamanan Pasien Denmark mengambil sampel dari 34 cerpelai.
Sejak saat itu, pemerintah Denmark mulai memperkenalkan langkah-langkah keamanan di musim panas.
Tujuannya adalah untuk menekan laju penyebaran wabah Covid-19 di peternakan cerpelai.
Diketahui jumlah kasus Covid-19 terus meningkat secara drastis hingga bulan September 2020.
Baca juga: Setelah 5.000 Tahun, Makam Penguin Kuno Ditemukan karena Efek Pemanasan Global
Pada awal Oktober 2020, hampir 60 peternakan cerpelai di Jutlandia Utara melakukan uji tes Covid-19 untuk ternaknya.
Dari hasil yang didapatkan, banyak yang ditemukan positif Covid-19 dan 49 peternakan lain masih menjadi dugaan, menurut Mogens Jensen, Menteri Pangan, Pertanian dan Perikanan Denmark.
"Kami terus meluncurkan inisiatif untuk mengelola dan menahan penyebaran infeksi," kata Jensen dalam sebuah pernyataan.
Dia menambahkan, "Mengingat peningkatan besar baru-baru ini, sayangnya kami harus menyatakan bahwa itu tidak cukup untuk mencegah penyebaran infeksi yang berkelanjutan di antara kawanan cerpelai Jutlandia Utara".
"Peternakan cerpelai dalam jarak lima mil dari peternakan atau kawanan yang dikonfirmasi atau dicurigai terinfeksi Covid-19 juga akan dimusnahkan", kata Jensen.
Hal ini memang menjadi keputusan sulit bagi pemerintah Denmark.
"Namun kami akan mendukung sepenuhnya," kata Tage Pedersen, ketua Asosiasi Peternak Mink Denmark.
"Dalam beberapa pekan terakhir, kami semua mengalami bahwa semakin banyak peternakan di Jutland Utara yang terinfeksi, dan tidak ada yang dapat menjelaskan peningkatan tersebut. Kesehatan manusia harus didahulukan," imbuhnya.
Sementara itu, proses pemusnahan cerpelai akan ditangani oleh Administrasi Hewan dan Makanan Denmark dan Badan Manajemen Darurat Denmark.
Sebagai gantinya, semua peternakan cerpelai di sana akan menerima kompensasi atas hilangnya ternak mereka bersamaan dengan kompensasi atas kerugian operasi mereka.
TONTON JUGA:
Denmark dikenal sebagai negara yang kaya akan hewan kulit berbulu terbesar di dunia.
Menurut Dewan Pertanian dan Makanan Denmark, ada sekitar 1.500 peternak bulu Denmark yang menghasilkan hampir 19 juta kulit bulu per tahun.
Pada 9 Oktober, dilaporkan bahwa ribuan cerpelai telah mati di peternakan bulu di Utah dan Wisconsin setelah hadirnya wabah Covid-19.
Diketahui bahwa Covid-19 terus berkembang pesat menyerang cerpelai.
Bahkan sebagian besar cerpelai yang terinfeksi langsung mati keesokan harinya.
Sampai saat ini masih belum ditemukan jawaban pasti mengapa spesies hewan tersebut sangat rentan terhadap Covid-19 dibanding hewan lainnya.
Baca juga: Museum Kebahagiaan Pertama di Dunia Dibuka di Denmark, Seperti Apa Isinya?
Baca juga: Warga Denmark Berusia 25 Tahun tapi Masih Jomblo Harus Siap Merasakan Siksaan Ini
Baca juga: 45 Fakta Unik Denmark, Negara Eropa Pertama yang Hapus Perbudakan
Baca juga: Fakta Unik Gereja Grundtvig, Gereja dengan Gaya Arsitektur Ekspresionis di Denmark
Baca juga: 8 Fakta Unik Sekolah di Berbagai Negara, Ada Ruang Kelas Virtual di Denmark
(TribunTravel.com/Nurul Intaniar)