Namun, keberadaan nangka justru diabaikan dan dinilai tidak memiliki nilai jual.
Karena hal itu, Belanda memberikan keleluasaan warga untuk memanfaatkan nangka muda sebagai bahan makanan.
Saat itu mulailah produk nangka menjadi makanan rakyat.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Istilah Gudeg: Dari Prajurit Mataram hingga Sebutan "It's Good, Dek""
Baca juga: Pecel Senggol, Gudeg Yu Djum, dan 5 Kuliner Khas Jogja yang Bisa Ditemukan di Sekitar Malioboro
Baca juga: Alasan Warung Gudeg di Jogja Buka Tengah Malam hingga Subuh
Baca juga: 6 Kuliner Tengah Malam Enak di Solo, Ada Gudeg Ceker Mergoyudan Hingga Sate Buntel
Baca juga: 7 Menu Sarapan Khas Indonesia, Ada Gudeg, Lontong Sayur, dan Nasi Krawu
Baca juga: Lezatnya Gudeg Yogya Bu Tinah, Kuliner Legendaris di Stasiun Gondangdia Sejak 1970an
Baca tanpa iklan