TRIBUNTRAVEL.COM - Berbicara tentang perjalanan waktu, mungkin sebagian dari traveler akan mengatakan hal tersebut mustahil.
Ya, memang saat ini belum ada yang berhasil melakukan perjalanan waktu seperti yang ditayangkan dalam film The Terminator, Back to the Future atau Donnie Darko.
Melakukan perjalanan waktu tentu menciptakan banyak masalah bagi aturan dasar alam semesta.
Meski terlihat mustahil, seorang mahasiswa Fisika dari University of Queensland, Australia bernama Germain Tobar mengatakan bahwa dirinya telah menemukan cara untuk 'mengkuadratkan angka' agar perjalanan waktu dapat terjadi.
• Kaca Depan Retak, Pesawat Ini Lakukan Pendaratan Darurat dan Berhasil Selamat
Dilansir dari laman Sciencealert.com, Kamis (1/10/2020), Tobar mengatakan, "Dinamika klasik mengatakan jika anda mengetahui keadaan suatu sistem pada waktu tertentu, maka dapat memberi tahu kami keseluruhan sejarah sistem tersebut."
"Namun, teori relativitas umum Einstein memprediksi keberadaan putaran waktu atau perjalanan waktu, di mana suatu peristiwa dapat terjadi di masa lalu dan masa depan itu sendiri. Secara teoritis yang mengubah studi tentang dinamika di atas kepalanya," jelas Tobar.
Apa yang diperlihatkan kalkulasi adalah bahwa ruang-waktu berpotensi menyesuaikan diri untuk menghindari paradoks.
Bayangkan, seorang penjelajah waktu melakukan perjalanan ke masa lalu untuk menghentikan penyebaran penyakit.
Jika misinya berhasil, penjelajah waktu tidak akan memiliki penyakit untuk kembali ke masa lalu.
Temuan Tobar ini menunjukkan bahwa penyakit masih akan lolos dengan cara lain, melalui rute yang berbeda atau metode yang berbeda.
Apapun yang dilakukan penjelajah waktu, penyakitnya tidak akan berhenti.
Temuannya ini memang tidak mudah dimengerti oleh orang secara umum, tetapi ia melihat pengaruh proses deterministik (tanpa keacakan) pada sejumlah wilayah dalam kontinum ruang-waktu.
Dan mendemostrasikan bagaimana keduanya menutup kurva mirip waktu (seperti yang diperdiksi oleh Einstein) dapat cocok dengan aturan kehendak bebas dan fisika klasik.
"Perhitungan matematika - dan hasilnya adalah fiksi ilmiah," kata fisikawan Fabio Costa dari Universitas Queensland, yang mengawasi penelitian tersebut.
Penelitian baru menjawab masalah dengan hipotesis lain, bahwa perjalanan waktu itu mungkin tetapi penjelajah waktu akan dibatasi dalam apa yang mereka lakukan, untuk menghentikan mereka menciptakan paradoks.
Baca tanpa iklan