TRIBUNTRAVEL.COM - Gara-gara pandemi COVID-19, ribuan karyawan Walt Disney mengalami pemutusan hubungan kerja atau di-PHK.
Dilansir oleh TribunTravel dari The Guardian, Walt Disney mengumumkan telah merumahkan 28.000 karyawan dari bisnis taman hiburannya.
Perusahaan tersebut mengumumkan pemutusan hubungan kerja besar-besaran pada karyawannya ini akibat dari pandemi COVID-19.
Disney mengatakan jika pemutusan ini akibat ditutupnya taman hiburan dalam waktu yang cukup lama juga pembatasan kapasitas saat dibuka kembali.
Kemudian, karena kondisi yang tidak memungkinkan, banyak taman hiburan tersebut ditutup kembali.
• Disneyland Hong Kong Buka Kembali Mulai 25 September 2020
Pihak pengelola Disney mengungkapkan jika ini merupakan keputusan sulit yang harus diambil.
Salah seorang karyawan Disney mengatakan bahwa dia menjalani hidupnya berminggu-minggu tanpa bantuan tunjangan.
Kepala Taman Hiburan di Disney Josh D'Amaro mengatakan bahwa keputusan ini merupakan keputusan tersebesar dan tidak mudah.
"Seperti yang bisa Anda bayangkan, keputusan sebesar ini tidak mudah," tulis Josh D'Amaro.
D'Amaro mengungkapkan jika pihaknya telah bekerja semaksimal mungkin agar para karyawannya tidak di-PHK.
Beberapa hal yang mereka lakukan, seperti memangkas pengeluaran, menangguhkan proyek modal, memodifikasi operasional, dan lainnya.
“Selama beberapa bulan terakhir, tim manajemen kami telah bekerja tanpa lelah untuk menghindari PHK pada karyawan. Kami telah memangkas pengeluaran, menangguhkan proyek modal, dan memodifikasi operasi kami agar berjalan seefisien mungkin." Kata D'Amaro.
Namun, dia menjelaskan jika hal itu masih belum mencukupi.
Belum lagi, saat beroperasi kapasitas kunjungan di taman hiburan Disney dibatasi.
Taman hiburan Disney di Florida, Paris, Shanghai, Jepang, dan Hong Kong telah dibuka kembali dengan kapasitas terbatas.
Baca tanpa iklan