TRIBUNTRAVEL.COM - Virus corona (Covid-19) telah membuat banyak perubahan dalam kehidupan.
Adanya protokol kesehatan membuat semua orang wajib memakai masker, sering mencuci tangan, dan berjaga jarak.
Melansir dari Geography Realm, kasus Covid-19 telah terdeteksi di 185 negara dan enam benua.
Namun di belahan Bumi lain, ada satu tempat di mana orang-orang bebas berbaur tanpa masker dan menyaksikan virus menyebar dari jarak ribuan mil.
Tempat tersebut adalah Antartika.
Benua es tersebut merupakan rumah bagi stasiun penelitian yang diawaki oleh peneliti dari 28 negara.
Rob Taylor dari Stasiun Penelitian Rothera Inggris yang bekerja di Antartika mengatakan, hingga saat ini Antartika aman dari Covid-19.
"Kami bisa bermain ski, bersosialisasi secara normal, berlari, menggunakan gym, semuanya masuk akal," kata Taylor, dikutip TribunTravel dari Euro News.
Namun, bagaimana jika Covid-19 masuk ke Antartika?
Pradeep Tomar, seorang dokter asal India dalam misi penelitian di Antartika mengatakan, jika Covid-19 masuk ke pangkalan penelitian bisa menyebabkan kehancuran.
Dokter yang telah tinggal di Antartika selama lima bulan itu mengatakan pada BBC, tidak ada tempat lain untuk dituju, fasilitas medis terbatas, dan kemungkinan penyebarannya ke orang lain akan tinggi.
Sejak virus corona menyebar di Bumi, Antartika telah diisolasi untuk mencegah virus masuk ke benua tersebut.
Akses ke benua itu diatur secara ketat dengan pengunjung disaring dari virus dan penyakit pada saat kedatangan.
Pengunjung baru ke Antartika harus menjalani isolasi untuk memastikan mereka tidak membawa virus.
Dewan Manajer Program Antartika Nasional atau Council of Managers of National Antarctic Programs (COMNAP) mengatakan, tidak ada kapal pesiar yang berhenti di Antartika.
Baca tanpa iklan