TRIBUNTRAVEL.COM - Dari balik kesederhanaan gerobak kayu Haji Jewo, sejumlah Presiden dan pejabat sudah pernah merasakan kenikmatan bubur ayamnya.
Bahkan, kuliner bubur ini dekat dengan keluarga besar Cendana, sebutan keluarga mantan Presiden Soeharto.
Pak Harto pun sempat menyantap langsung di tempat tanpa melalui ajudan.
Menurut salah satu karyawan Haji Jewo yang juga masih keponakannya, Oco, tidak hanya pengunjung biasa yang datang melainkan juga banyak dari artis dan pejabat negara.
TONTON JUGA
Dari sekian banyak tokoh yang datang, ia mengingat satu momen ketika Jokowi, yang saat itu masih menjabat Gubernur DKI, datang untuk sarapan bubur Haji Jewo di Jalan Tanjung, Menteng.
Jokowi yang memiliki badan kurus itu sampai ingin tambah satu porsi lagi.
"Kalau Jokowi pas ke sini pesannya enggak pakai cakwe. Pas Jadi Gubernur sering ke sini, pernah nambah makannya jadi 2 porsi," ceritanya kepada TribunJakarta.com pada Jumat (4/9/2020).
Pada tahun 2015, bubur Haji Jewo diminta pindah dari Jalan Tanjung ke area Masjid Cut Meutia.
Kendati demikian, masih banyak pelanggan yang datang demi menikmati lezatnya bubur berciri khas tanpa kuah kaldu itu meski tak seramai di Jalan Tanjung.
Namun, sejak pindah lapak, Jokowi yang kini menjabat sebagai Presiden RI belum pernah lagi menyantap bubur H Jewo.
Menikmati Bubur Ayam H Jewo
Soal rasa, bubur ayam Haji Jewo tidak berubah.
Ciri khas dari bubur ini adalah tanpa kuah kaldu.
Bubur sudah terasa gurih setelah diolah selama berjam-jam menggunakan beras pera dengan kualitas super.
Di atas bubur, ditaburi potongan cakwe, seledri, bawang goreng, suiran ayam, dan kerupuk.