Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Mengenal Kampoeng Pecel, Tempat Wisata Selfie dan Kuliner di Klaten

Penulis: Ratna Widyawati
Editor: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wisatawan yang datang tengah mengambil makanan pecel di Kampoeng Pecel, Agrowisata Lereng Katresnan Mojorejo, Klaten, Jawa Tengah.

TRIBUNTRAVEL.COM - Di Klaten Jawa Tengah ada satu tempat wisata baru yang memadukan wisata selfie dan kuliner yakni Kampoeng Pecel.

Kampoeng Pecel baru berdiri sekitar dua minggu lalu, dan merupakan satu di antara unit usaha kuliner di lereng Katresnan.

Tempat wisata ini berada di bawah naungan Desa Wisata Angkringan Ngerangan yang dikembangkan oleh Kepala Desa Ngerangan Sumarno, Pokdarwis Sumunar, Bumdes Nerang Jaya, KPMD, KWT Anugrah dan masyrakat Mojorejo.

Kampoeng Pecel berlokasi di Desa Ngerangan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Harga Tiket Masuk dan Rute Menuju Kampoeng Pecel Klaten

Inisiator Kampoeng Pecel adalah teguh dan mister Gugun Yang didukung Kelompok Wanita Tani (KWT) Anugrah dan masyarakat mojorejo, serta pendampingan Penyuluh Pertanian, Bahrudin dan Penyuluh Kehutanan, Nanik.

Kampung ini digagas oleh kedua warga desa yakni Teguh dan Danik Kurdiyanto.

Keduanya sepakat menginisiasi warga membangun tempat wisata, yang salah satu daya tariknya adalah Kampoeng Pecel.

Adapun, Kampoeng Pecel juga dinaungi dan bekerja sama pemerintah desa (Pemdes), Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).

"Kita bareng-bareng berinisiasi untuk pemanfaatan lahan yang ada dan tidak produktif, kemudian kita sulap menjadi tempat kuliner. Sebenarnya ini salah satu unit dari usaha wisata Agrowisata Lereng Katresnan Mojorejo," kata Teguh saat dihubungi Kompas.com, Selasa (8/9/2020)

Selain Kampoeng Pecel, ada tiga daya tarik lainnya yang dibangun sendiri oleh warga seperti camping ground, outbond, dan wisata edukasi Agrotech Nata de Aloew.

Namun, menurut Teguh, ia dan warga tengah memfokuskan Kampoeng Pecel sebagai daya tarik utama, karena lebih cepat mendatangkan konsumen.

"Jadi yang tercepat untuk mendatangkan konsumen itu dengan kita membuka menu kuliner yaitu ciri khas dari Mojorejo yaitu pecel," kata Teguh.

Kita ini posisinya kan perbatasan dengan Gunungkidul mas, kan masih banyak pohon bambunya, sayurannya, warga-warganya suka bertani," lanjutnya.

Lalu apa saja daya tarik wisata di Kampoeng Pecel?

Menikmati pecel dengan suasana pedesaan Jika kamu bosan menikmati pecel di tengah kota dan menginginkan suasana makan pecel langsung di "kampungnya", datang saja ke Agrowisata Lereng Katresnan Mojorejo.

Kamu bisa menikmati beragam menu pecel dengan pemandangan pedesaan dan hutan yang masih alami.

Adapun menu pecel yang disajikan pun beragam mulai dari paket bersamaan minum, hingga pecel saja.

Menu andalannya yang harus dicoba adalah menu Pecel Tiwul dan Pecel Gendar.

Kamu bisa mengajak serta keluarga, menggelar tikar dengan pemandangan pohon bambu berhiaskan ornamen unik buatan warga desa, dan lengkap dengan suasana sejuk khas Mojorejo.

Minum Dawet Lidah Buaya

Dawet Lidah Buaya khas Kampoeng Pecel. Klaten, Jawa Tengah. (Dokumentasi Agrowisata Lereng Katresnan Mojorejo)

Jika selama ini minuman dawet yang pernah kamu coba adalah dawet ayu atau dawet Purworejo berasal dari tepung beras, tidak dengan dawet yang dijual di Kampoeng Pecel.

"Dawet kita ini khas hanya ada di sini saja, yaitu Dawet Aloevera atau lidah buaya mas. Itu laku keras selalu sold out.

Jadi beda dengan dawet umumnya yang biasanya pakai beras," jelas Teguh.

Tampilan es dawet berwarna hijau segar ini benar-benar membuat mulut dan lidah segera ingin menyeruputnya.

Ditambah dengan tampilan mangkuk bambu yang memberi kesan estetik dan unik dari Kampoeng Pecel yang banyak ditumbuhi pohon bambu.

Belajar tentang lidah buaya Tak hanya wisata kuliner saja, wisatawan juga bisa sekaligus belajar mengenai tanaman lidah buaya yang dibudidayakan di tempat ini.

Kamu bisa belajar bagaimana cara menanam lidah buaya, pembibitannya seperti apa bahkan cara membuat es dawet lidah buaya yang asli dari sini.

"Semua ingin tahu bagaimana cara membuat cendol dawet itu bagaimana. Dari Jogja, Solo pada datang mau lihat dan tahu gimana cara buatnya," imbuh dia.

Selain diajak mengetahui seluk beluk aloevera, pengunjung juga bisa belajar mengenai edukasi pertanian.

Mulai dari pembuatan pupuk organik, pupuk kompos, pembibitan dan penyemaian, perawatan hingga cara menanamnya.

Menginap di tenda

Bagi kamu penikmat alam, Kampoeng Pecel tidak hanya melulu soal wisata kuliner, kamu juga bisa bermalam di tengah hutan bambu yang masih asri ini dengan mendirikan tenda.

Pihak Agrowisata Lereng Katresnan Mojorejo telah menyediakan camping ground atau tempat berkemah lengkap dengan sewa tendanya.

Terdapat beberapa tenda berwarna biru yang sudah disediakan di lahan milik warga desa yang sudah tidak produktif.

Camping Ground di Agrowisata Lereng Katresnan Mojorejo, Bayat, Klaten, Jawa Tengah. (Dokumentasi Agrowisata Lereng Katresnan Mojorejo)

Menginap di tenda ini pun tak akan merasa kelaparan, kamu bisa langsung pergi membeli pecel dan tak akan merasa kehausan dengan minum Dawet Aloevera.

Spot foto selfie

Selain wisata kuliner, tentunya Kampoeng Pecel menawarkan daya tarik wisata berupa spot selfie.

Ada beragam spot foto Instagramable yang bisa kamu coba.

Salah satunya adalah spot selfie bernuansa alam dengan ornamen buatan warga desa.

Tampak bambu berhiaskan bola-bola berwarna-warni.

Kemudian ada juga spot unik buatan warga seperti papan bertuliskan kata-kata cinta, hingga jembatan bambu penuh warna.

Berfoto di gubuk bambu tempat hidangan pecel disediakan juga tak kalah menarik.

Bangunan khas terbuat dari bambu bisa menambah kesan alami dan asri di fotomu.

"Ada gardu pandangnya juga sedang disiapkan, ada gazebo dan lainnya bisa untuk foto," katanya.

Sudah dibuka dengan protokol kesehatan Kampoeng Pecel ini sudah dibuka dari dua minggu lalu.

Kamu bisa mengunjunginya setiap hari Sabtu dan Minggu mulai pukul 08.00-15.00 WIB.

Tonton juga:

Namun, semua pengunjung diwajibkan menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, dicek suhu tubuhnya, dan menjaga jarak fisik.

Selain itu, wisatawan juga wajib mencuci tangan dengan sabun atau membawa hand sanitizer.

"Sudah berjalan sekitar dua minggu, tapi bukanya Sabtu dan Minggu. Kalau mau selain hari itu bisa tapi untuk bookingan saja," jelasnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kampoeng Pecel, Wisata Baru untuk Kuliner dan Selfie di Klaten"

Cara Membuat Visa Inggris, Simak Syarat dan Panduan Mudah Pengajuannya

Pasangan Ini Akhirnya Menikah di Bandara Setelah Ditunda Beberapa Kali

Cara Membuat Paspor di Jakarta Pusat, Manfaatkan Layanan Antrian Online via Aplikasi

Perlu Diingat! Alasan Kenapa Kamu Tak Boleh Lepas Sepatu saat Terbang di Tengah Pandemi

Istilah yang Sering Diucapkan Pramugari saat Terbang, Miracle Flight hingga Chimes