TRIBUNTRAVEL.COM - Sebanyak 20 fastboat yang ada di Pelabuhan Padang Bai dilaporkan belum sepenuhnya beroperasi.
Dari 20 fastboat hanya ada 1 fastboat yang beroperasi melayani penyeberangan dari Pelabuhan Padang Bai menuju Gili Trawangan pasca Tatanan Kehidupan Era Baru.
Satu fastboat yang beroperasi yakni KM Eka Jaya.
Kepala Kantor Kesyahbandar dan Otoritas Pelabuhaan (KSOP) Padang Bai, Ni Luh Putu Eka Suyasmin, mengaku, sebagian perusahaan fastboat di Padang Bai belum berani operasi karena penumpang sepi.
• Ingin Selfie di Air Terjun, Seorang Pengunjung Tewas Jatuh dari Ketinggian 15 Meter
Per harinya sekitar 30 - 50 orang, dan kadang tidak ada penumpang yang hendak menyeberang.
"Dari 20 fastboat, baru satu yang beroperasi yakni KM Eka Jaya. Itupun hanya beroperasi 3 kali seminggu, yakni Senin, Rabu, dan Jumat.
Penumpang yang menyeberang sekitar 30 sampai 50 orang. Nggak lebih," jelas Luh Putu Eka Suyasmin, Kamis (10/9/2020) siang.
Penumpang yang menyeberang sebagian besar domestik, sedangkan dari mancanegara hanya beberapa orang.
Wisatawan mancanegara yang menyeberang sebagian besar yang sudah tinggal di Bali, serta memiliki usaha.
"Sebelum pandemi penumpang bisa mencapai ribuan per hari,"imbuhnya.
Ditambahkan, kapal cepat tak beroperasi sejak beberapa bulan lalu setelah pandemi.
Ada beberapa kapal terpaksa menutup operasionalnya karena minimnya penumpang.
Mereka menutup operasional lantaran takut merugi. Mengingat biaya operasional lebih tinggi daripada pendapatan saat pandemi.
"Semoga kondisi membaik, biar fastboat bisa kembali beroperasi seperti sebelumnya. Dulu, sebelum pandemi, kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara sampai 1.500 per harinya. Sekarang paling banyak yakni 50 orang,"jelas Luh Putu Eka Suyasmin.
Tonton juga:
Baca tanpa iklan