TRIBUNTRAVEL.COM - Keris Bugis menjadi salah satu artefak yang dikembalikan dari Museum Nusantara Delft, Belanda.
Penyerahan keris Bugis tersebut dilakukan oleh Sekretarait Presiden (Setpres) pada Kamis (27/8/2020).
Kini, keris Bugis dapat disaksikan oleh masyarakat di Museum Nasional Indonesia.
“Sejumlah 1.500 benda dikembalikan dari Museum Nusantara Delft, salah satunya adalah keris Bugis,” kata Kepala Museum Nasional Siswanto kepada Kompas.com, Rabu (2/9/2020).
Dari 1.500 benda pusaka yang tiba di Indonesia pada Selasa (24/12/2019), keris Bugis merupakan satu dari sejumlah keris yang ada, termasuk keris Jawa.
• Museum Kebahagiaan Pertama di Dunia Dibuka di Denmark, Seperti Apa Isinya?
Untuk keris Bugis sendiri, Siswanto menuturkan barang tersebut memiliki nilai kebudayaan dan fisik yang cukup tinggi.
“Secara fisik, selongsong keris terbuat dari emas,” imbuh Siswanto.
Terkait sejarah, ia menjelaskan bahwa saat ini pihaknya tengah melakukan penelitian terhadap keris Bugis.
Adapun, hal-hal yang sedang dikaji lebih lanjut adalah keris Bugis tepatnya berasal dari mana, dibuat pada tahun berapa, dan sejarah kepemilikannya.
“Sejarahnya belum diketahui. Namanya keris itu barang budaya yang bisa dipindahkan dari tangan ke tangan, bisa dimiliki siapa saja,” kata Siswanto.
Artefak lain yang pulang ke Indonesia
Selain keris Bugis, terdapat beberapa barang koleksi lain yang pulang ke Indonesia. Salah satunya adalah minatur kapal-kapal Nusantara.
Ada juga beragam kain khas Indonesia termasuk batik, aksesori tradisional wanita, dan wadah tradisional.
“Ada kapak batu dari Kalimantan dan Papua. Wadah-wadah untuk keperluan sehari-hari khas Lombok, Sulawesi, Kalimantan, dan seluruh Nusantara. Yang lainnya benda etnik,” ujar Siswanto.
Benda etnik merupakan istilah untuk menyebut benda-benda yang digunakan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari yang dibuat secara lokal.
Baca tanpa iklan