TRIBUNTRAVEL.COM - Traveler yang sering bepergian ke luar negeri tentu sudah tak asing dengan paspor.

Jika diperhatikan, paspor memiliki warna yang berbeda-beda tiap negara.

Bahkan, warna tersebut dapat menunjukkan dari negara mana seseorang berasal.

Ternyata ada alasan khusus mengapa ada empat warna standar pada paspor.

Dilansir TribunTravel dari laman Reader's Digest, Minggu (23/8/2020), meski tidak ada pedoman internasional yang ketat untuk mengatur warna paspor, namun pemilihan warna bukanlah tanpa alasan.

• Kenali Paspor Fantasi dan Kamuflase, Dokumen Perjalanan yang Tidak Sah

Claiore Burrows dari De La Rue, sebuah perusahaan pembuat paspor Inggris, mengatakan bahwa negara-negara biasanya memilih warna yang menghormati kebudayaan, politik, atau kepercayaan.

Misalnya, negara-negara islam sering menggunakan cover paspor dengan warna hijau karena merupakan warna penting dalam agama mereka.

Negara-negara anggota ECOWAS (Komunitas ekonomi negara-negara di Africa Barat) juga memiliki cover paspor berwarna hijau.

Di sisi lain, para anggota uni Eropa mengunakan paspor berwarna kekuningan, seperti halnya dengan negara-negara yang ingin bergabung dengan uni Eropa, misalnya Turki.

Amerika Serikat sempat menggunakan beberapa warna, mulai dari abu-abu, hijau, dan warna merah hingga paruh kedua abad ke-20.

Negara tersebut akhirnya memilih warna biru pada tahun 1976.

Warna itu dipilih karena cocok dengan warna biru pada bendera Amerika Serikat, menurut Economist.

Warga negara dari berapa negara di Karibi dan Amerika Selatan, temasuk Brasil, Argentina, dan Uruguay juga menggunakan paspor berwarna biru.

Menariknya, beberapa organisasi juga memiliki warna sendiri untuk paspor mereka.

Interpol memberi para anggotanya paspor berwarna hitam, sedangkan paspor PBB yang berwarna biru laut senada dengan helm pasukan penjaga perdamaian tersebut.