TRIBUNTRAVEL.COM - Pemerintah pusat secara resmi telah mengusulkan Geopark Ijen menjadi bagian UNESCO Global Geopark (UGG) alias jaringan geopark dunia.
Langkah itu dilakukan melalui Komisi Nasional Indonesia untuk United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) atau KNIU Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (KNIU Kemendikbud).
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas bersyukur atas dukungan dari pemerintah pusat yang telah memfasilitasi surat pengajuan itu.
"Kami sudah berkomunikasi dengan KNIU. Surat sudah dikirimkan ke Sekretariat International Geoscience and Geoparks Programme (IGGP) UNESCO di Paris," ujar Bupati Anas, Kamis (5/8/2020).
Dengan menyandang UGG ke depan, maka UNESCO juga akan ikut mempromosikan Banyuwangi sebagai bagian dari jaringan geopark dunia.
• Wisata Kawah Ijen Dibuka, Pengunjung Harus Patuhi Protokol Kesehatan
Hal itu akan mengatrol posisi Banyuwangi sebagai destinasi yang kaya pesona alam dan budaya.
Juga, otomatis ada upaya peningkatan keterlibatan masyarakat lokal dalam melindungi dan menjaga kekayaan alam di wilayah situs geopark tersebut.
Sementara itu, Prof Arief Rachman mengatakan segera memfasilitasi Banyuwangi menyelesaikan proses administrasi dokumen seperti yang disyaratkan UGG.
"Akan segera kami selesaikan letter of intent terkait penyampaian dokumen. Kami akan bantu siapkan ini," ujar Arief dalam rakor secara virtual Rabu (4/8/2020).
Arief juga mengapresiasi Banyuwangi yang mengembangkan sustainable tourism.
"Kami berpesan agar fasilitas fisik yang akan dibangun terkait geopark jangan sampai merusak keaslian geopark, karena Unesco sangat memperhatikan keaslian geopark," kata Arief.
Dalam rangka penominasian situs Geopark Ijen, Banyuwangi sendiri terus menyiapkan dokumen aplikasi dossier.
Aplikasi tersebut memuat informasi dan deskripsi ilmiah terkait potensi warisan geologi dan geo-konservasi.
Karakteristik utama yang diunggulkan dari situs Geopark Ijen adalah keelokan kawasan Gunung Ijen yang mengedepankan tiga komponen pariwisata, yaitu wisata geologi, biologi, dan budaya.
Anas juga mengapresiasi kerja penyusunan dokumen yang melibatkan peran banyak pihak.
"Kami juga berterima kasih khusus kepada Kementerian Pariwisata dan ekonomi Kreatif yang terus mendorong Banyuwangi menjadi kawasan geopark sejak tahun 2018," kata Anas.
Banyuwangi sendiri telah ditetapkan sebagai geopark nasional sejak 2018.
Sebelumnya, Gunung Ijen juga telah ditetapkan sebagai jaringan Cagar Biosfer dunia oleh UNESCO lewat sidang International Coordinating Council UNESCO di Peru, pada 2016 lalu.
• Pemandu Wisata di Banyuwangi Lakukan Sertifikasi Kompetensi dan Dilatih Protokol Kesehatan
• Strategi Banyuwangi Pulihkan Sektor Pariwisata Pasca Pandemi Covid-19
• Disbudpar Banyuwangi Beri Pelatihan dan Sertifikasi untuk Pemandu Wisata
• Wisata Banyuwangi Sudah Dibuka, Pengunjung dari Luar Harus Tunjukkan Hal Rapid Test Non Reaktif
• 10 Tempat Wisata di Banyuwangi yang Wajib Dikunjungi saat New Normal, Ada De Djawatan Benculuk
(TribunTravel.com/GigihPrayitno)