TRIBUNTRAVEL.COM - Wisatawan di Prancis diminta tetap kenakan masker saat berada di tempat wisata indoor.
Hal itu diumumkan oleh Perdana Menteri Prancis Jean Castex.
Sebelumnya, Presiden Prancis, Emmanuel Macron memperkenalkan cara untuk mencegah penyebaran virus corona.
Pada 1 Agustus adalah deadline dari aturan penggunaan masker.
Prancis sudah mengonfirmasi 210.568 kasus virus corona dan 20.123 kematian.
• Ditutup 16 Minggu Akibat Pandemi Covid-19, Museum Louvre di Prancis Buka Kembali
"Kami memiliki beberapa tanda bahwa itu (virus corona) akan kembali," kata Macron seperti dikutip TribunTravel dari laman Express.co.uk.
"Menghadapi itu, kita harus mengantisipasi dan mempersiapkan," katanya.
Oleh karena itu, beberapa minggu ke depan, diwajibkan mengenakan masker meski di ruangan tertutup atau indoor.
"Saya meminta sesama warga untuk menggunakan masker sesering mungkin ketika mereka berada di luar, dan terutama ketika mereka berada di ruang tertutup," jelasnya
Hingga saat ini, siapa pun di Perancis diwajibkan mengenakan masker di transportasi umum dan di ruang publik di mana jarak sosial tidak dimungkinkan.
Masker juga wajib dalam taksi dan kendaraan pribadi tanpa layar kaca.
Macron juga mengatakan minggu ini bahwa ia ingin pengujian virus corona tersedia untuk semua orang.
Dokter sebelumnya mengeluh tentang keterlambatan Perancis dalam memperkenalkan penggunaan masker.
"Menerapkan tindakan ini sangat mendesak," kata Antoine Pelissolo, salah satu dari beberapa dokter yang menandatangani surat, yang diterbitkan pada hari Sabtu di Le Parisien, memperingatkan kembalinya pandemi.
“Kami tahu bahwa setiap saat akan ada kebangkitan epidemi. Kehilangan waktu itu berbahaya,” jelasnya.