Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Gunung Lawu dan 5 Tempat Terbaik untuk Melihat Bunga Edelweiss di Indonesia

Editor: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Edelweis

TRIBUNTRAVEL.COM - Traveler pasti tak asing lagi dengan bunga abadi alias edelweiss.

Nama bunga edelweiss dikenal juga dengan Edelweiss Jawa atau bunga senduro.

Sementara spesies Leontopodium alpinum hanya ada di Gunung Semeru.

Indonesia memiliki sejumlah tempat yang memiliki pemandangan hamparan bunga edelweiss.

Di mana saja ya?

5 Kegiatan Seru Pelepas Penat di Gunung Api Purba Nglanggeran Setelah Pandemi Mereda

Berikut enam tempat terbaik untuk melihat bunga edelweiss di Indonesia.

1. Gunung Lawu

Traveler bisa menikmati pemandangan bunga edelweiss di jalur pendakian Gunung Lawu.

Uniknya lagi, ada edelweiss berwarna ungu di sana.

Meski begitu, edelweiss ungu agak sulit dilihat karena terletak di tepi jurang maupun tertutupi edelweiss lain yang didominasi warna putih dan cokelat.

2. Kalimati, Gunung Semeru

Di kawasan Kalimati yang dilalui saat mendaki Gunung Semeru, traveler dimanjakan dengan hamparan edelweiss dengan latar belakang Puncak Mahameru.

3. Plawangan Sembalun, Gunung Rinjani

Gunung Rinjani tak cuma menawarkan keindahan Danau Segara Anak, tetapi juga hamparan rumpun bunga edelweiss putih.

Hamparan bunga edelweiss ini bisa dilihat di Plawangan Sembalun, Gunung Rinjani.

Bunga-bunga edelweiss terlihat menyembul di antara tebing-tebing bebatuan, bukit, dan tepian danau.

4. Lembah Mandalawangi, Gunung Pangrango

Di sini, traveler bisa melihat pemandangan edelweiss yang lebih rimbun dan ukuran bunganya lebih besar.

Ini disebabkan letaknya yang lebih tinggi dibandingkan puncak Gunung Gede.

Pemandangan hamparan edelweiss ini juga dilatarbelakangi oleh Gunung Salak.

5. Alun-alun Suryakencana, Gunung Gede

Masih berada di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Suryakencana adalah spot hamparan bunga edelweiss di Gunung Gede.

Biasanya, Alun-alun Suryakencana menjadi tempat pendaki mendirikan tenda.

Ada mitos terkait tempat ini, yakni adanya suara derap kaki kuda prajurit Pangeran Suryakencana yang hanya bisa didengar oleh orang-orang tertentu.

6. Tegal Alun, Gunung Papandayan

Di kawasan Tegal Alun, pendaki tidak diperbolehkan mendirikan tenda.

Jadi sebaiknya, pendaki berangkat mendaki sebelum matahari terbit agar dapat menikmati keindahan pemandangan bunga edelweiss.

Protokol New Normal Pendakian Gunung Rinjani, Ada Jalur Pendakian Baru

Berada di Kaki Gunung Tambora, Inilah Cerita Unik Desa Pancasila

Usai Pandemi Covid-19 Berakhir, Prosedur Naik Gunung Akan Lebih Ketat

Pendaki yang Ingin Naik Gunung Pasca Covid-19 Diusulkan Pakai Jasa Pemandu

(TribunTravel.com/Rizki A Tiara)