TRIBUNTRAVEL.COM - Pandemi virus corona (Covid-19) membuat pemerintah menggeser cuti Lebaran menjadi Desember 2020.
Namun, pemerintah kembali memiliki opsi lain untuk menggeser cuti Lebaran ke akhir Juli 2020.
Opsi ini pun ditawarkan agar cuti Lebaran berdekatan dengan libur Idul Adha.
Hal ini disampaikan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo setelah mengikuti rapat bersama Presiden Joko Widodo melalui video konferens, Senin (4/5/2020).
"Pengganti cuti Lebaran ini disampaikan Presiden. Masih ada tambahan opsi," ujarnya.
• 10 Fakta Unik Kuliner Indonesia yang Beragam, Termasuk Punya Banyak Jenis Sambal, Sate dan Soto
"Semula akhir tahun. Tadi Bapak (Kepala) KSP memberi masukan. Presiden minta dipertimbangkan mana yang lebih baik, apakah waktu Idul Adha akhir Juli atau tetap akhir tahun ini," lanjutnya.
Kendati demikian, cuti Lebaran bergantung pada kedisiplinan masyarakat dalam berbagai protokol kesehatan Covid-19 seperti jaga jarak sosial, beraktivitas hanya di rumah, dan mengikuti aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Kata dia, jika masyarakat disiplin dalam menjalani hal itu, maka Indonesia akan semakin cepat kembali normal, dan dapat menikmati cuti Lebaran.
Seperti diketahui, pasca pandemi, seluruh dunia diperkirakan akan memasuki era baru yaitu New Normal.
Oleh karena itu, menurut Doni, protokol-protokol kesehatan Covid-19 harus tetap ada.
"Normal baru, pakai masker, jaga jarak, protokol kesehatan," terangnya.
"Ini semua tergantung kesungguhan kita. Semakin taat dan patuh mengikuti protokol kesehatan, makin cepat kita normal," tambahnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengusulkan untuk menggeser jadwal mudik setelah Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran.
Usulan ini diberikan Jokowi untuk menenangkan masyarakat yang diprediksi tidak bisa mudik selama pandemi.
LIHAT JUGA: