Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Viral di Medsos Foto-foto Satwa Liar yang Dijual Pasar Makanan di Wuhan, Tempat Asal Virus Corona

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hewan liar yang dijual belikan di pasar hewan wuhan, China

TRIBUNTRAVEL.COM - Merebaknya virus corona yang diduga berasal dari konsumsi hidangan ekstrem hewan liar, membuat kontrol perdagangan satwa liar diperketat.

Wabah virus mematikan ini diduga berasal dari pasar satwa liar di China Tengah.

Menurut para ilmuwan, virus corona telah menyebar ke manusia dari ular atau kelelawar yang dikonsumsi.

Baru-baru ini, banyak beredar foto-foto binatang eksotis dikurung dalam sangkar kecil dan tumpukan unggas yang sudah dikuliti di pasar makanan yang dianggap titik asal wabah virus corona China.

Daging hewan seperti berang-berang dan racoon, terlihat dijual bebas dan terbuka di Pasar Seafood Huanan, Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China yang saat ini dikarantina.

Di negara ini, diyakini hewan tak biasa ini bisa menyembuhkan berbagai penyakit, termasuk kanker.

Virus Corona Wuhan Diduga Berasal dari Ular, Begini Penjelasan Ahli

wanita berbaju merah terlihat mengumpulkan daging yang sudah dikuliti (dailymail.co.uk)
Seorang pria digambarkan di dalam pasar hewan hidup di Wuhan, memegang seekor tikus untuk disajikan sebagai menu makan malam. (dailymail.co.uk)
(berang-berang dan rusa di dalam kandang di sebuah pasar makanan di Wuhan ) (dailymail.co.uk)

Seorang ekspat yang berbicara dengan majalah Time mengatakan, pasar itu 'terkenal' karena menjual makhluk-makhluk aneh ketika mereka masih bernafas.

Yanzhong Huang, seorang ahli kesehatan publik di Kementrian Luar Negeri China menambahkan, jual beli hewan hidup berakar dalam budaya China, meskipun itu ilegal.

Kesegaran dalam jamuan makan malam seseorang juga sangat berharga.

Hal inilah yang menyebabkan para pedagang hewan mencambuk hewan hidup hingga mati, yang dipandang sebagai tanda kemewahan.

Dikutip TribunTravel dari laman Dailymail.co.uk, Minggu (27/1/2020), sejak merebaknya wabah corona di Wuhan, polisi diperintahkan untuk menegakkan hukum terhadap perdagangan dan konsumsi spesies eksotis.

Pertanyaannya, mengapa kita tidak mengambil pelajaran dari wabah SARS (sindrom pernafasan akut) tahun 2002 yang juga disebabkan konsumsi hewan liar yang merebak di selatan Kota Guangzhou?

Banyaknya permintaan binatang liar untuk konsumsi di Asia, khususnya China, semakin mempercepat kepunahan banyak spesies.

Selain menimbulkan ancaman kesehatan bagi warga setempat, risiko pandemi global pun terus meningkat.

Menanggapi krisis di kota industri besar Wuhan, Kementrian Pertanian China pun mengeluarkan perintah agar kontrol perdagangan satwa liar diperketat.

(Ular dalam kurungan di sebuah pasar di Wuhan) (dailymail.co.uk)

Sementara itu, Lembaga Konservasi Margasatwa yang bermarkas di New York, menyerukan agar diakhiri semua pasar satwa liar, tidak hanya di China.

Penyakit zoonosis, atau yang berasal dari spesies lain, sebenarnya tidak hanya dari perdagangan satwa liar saja.

Pasalnya, rabies endemik dari berbagai spesies juga menjadi penyebab kematian terbesar di negara berkembang.

Tetapi, jika ditambah dengan spesies hewan liar, maka meningkatkan risiko penyakit bermutasi dan tumbuh lebih ganas saat mereka menyebar di pasar tanpa pengawasan, ungkap para ahli.

(Penjual hewan di China menjual landak yang dipercaya bisa mengobati masalah pencernaan, diabetes, demam berdarah dan kanker) (dailymail.co.uk)

Munculnya penyakit semacam itu adalah 'permainan angka,' kata Christian Walzer, direktur eksekutif program kesehatan Wildlife Conservation Society.

"Jika pasar ini bertahan dan konsumsi manusia terhadap satwa liar ilegal tidak diatur, maka masyarakat akan terus menghadapi risiko munculnya virus baru, yang berpotensi lebih mematikan dan menjadi sumber penyebaran pandemi di masa depan," katanya.

Para peneliti belum mengumumkan sumber pasti penyebab wabah ini.

Tapi, satu langkah pertama yang diambil oleh otoritas Wuhan adalah menutup Pasar Grosir Makanan Laut Huanan, tempat 41 kasus pertama berasal.

Di kota-kota besar seperti Beijing dan Shanghai ada pasar yang melayani para pecinta hewan eksotis untuk dikonsumsi, atau Ye Wei yang artinya 'rasa liar'.

Daftar harga hewan liar yang dijual di salah satu toko di pasar Huanan (Kolase Twitter @muyixiao)

Sebuah foto yang beredar di media sosial memperlihatkan daftar menu dari penjual di pasar Wuhan yang disebut 'Wild Game Livestock for the Masses'.

Daftar tersebut menunjukkan lebih dari 110 spesies dijual di sana.

6 Kuliner Ekstrem di China dari Hewan Tak Lazim, Ada Ceker Buaya hingga Tarantula

Fakta Wabah Virus Corona yang Sebabkan 41 Orang Tewas dan Menginfeksi Hampir 1.300 Lainnya

Selain Corona, 9 Virus Mematikan yang Pernah Lumpuhkan Hong Kong dan Asia

Cegah Penyebaran Wabah Virus Corona, Forbidden City di Beijing, China Ditutup untuk Wisatawan

Shanghai Disneyland hingga 17 Toko Uniqlo di Wuhan Tutup Akibat Virus Corona

TribunTravel.com/rizkytyas