Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

4 Tempat Wisata Bersejarah Iran Ini Masuk Daftar Situs Warisan Dunia UNESCO

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasargadae, Iran

TRIBUNTRAVEL.COM - Ketegangan yang terjadi antara Iran dan Amerika Serikat (AS) sedang menjadi sorotan dunia.

AS bahkan mengancam akan menyerang situs-situs bersejarah Iran jika Iran melakukan serangan untuk membalas kematian Jenderal Qassem Soleimani.

Presiden Donald Trump mengancam Iran dengan menarget 52 situs yang sangat penting bagi Iran dan budayanya.

Setiap negara pasti memiliki situs-situs bersejarah yang punya makna signifikan bagi budaya masyarakatnya dan Iran adalah negara yang memiliki peradaban paling tua di dunia.

Iran yang memiliki nama resmi Islamic Republic of Iran adalah negara Timur Tengah yang terletak di Asia Barat Daya.

Negara ini berbatasan dengan Azerbaijan dan Armenia di barat laut, Laut Kaspia di sebelah utara, Turkmenistan di timur laut.

Serta Pakistan dan Afghanistan di sebelah timur, Turki dan Irak di bagian barat, dan Teluk Persia dan Teluk Oman di sebelah selatan.

Sepanjang tahun, Iran didatangi jutaan wisatawan dan jumlah ini semakin bertambah.

Mengingat statusnya sebagai 'rumah' bagi peradaban tertua, Iran memiliki sejumlah situs bersejarah yang masuk daftar Situs Warisan Dunia UNESCO.

Total, ada sekitar 19 situs budaya Iran yang terdaftar dalam Situs Warisan Dunia UNESCO.

Kali ini TribunTravel.com merangkum empat dari 19 Situs Warisan Dunia UNESCO yang ada di Iran dari laman The Culture Trip.

1. Bam, Iran

deutschland.de

Bam merupakan kota gurun kuno yang terletak di bagian selatan Provinsi Kerman dan terdaftar Situs Warisan Dunia UNESCO pada 2004.

Di sini, traveler bisa melihat kastil-kastil pasir dengan monumen paling terkenalnya yang disebut Arg-e Bam.

Arg-e Bam dibangun sekitar 2.000 tahun yang lalu di bawah Kekaisaran Parthia.

Benteng ini dibangun dari khesht (batu bata yang terbuat dari lumpur yang dikeringkan di bawah sinar matahari).

Landmark ini direkonstruksi setelah gempa bumi yang terjadi pada 2003.

2. Pasargadae

unesco.org

Penyair Brazil, Manuel Bandeira menulis puisi berjudul Vou-me embora pra Pasargada (Saya Berangkat ke Pasargadae).

Puisi ini menggambarkan seorang pria yang, tidak puas dengan hidupnya, membahas keinginannya melarikan diri ke kota utopis ini.

Terletak di lokasi terpencil, sekitar 50 kilometer dari Shiraz, mungkin saat ini Pasargadae tidak tampak seperti utopia yang mungkin ada pada masa kejayaannya.

Pasargadae adalah ibu kota pertama Kekaisaran Achaemenid pada abad ke-6 SM, yang didirikan oleh Cyrus Agung.

Situs ini ditambahkan ke UNESCO pada 2004 dan dikenal sebagai kekaisaran multikultural pertama yang menghormati keragaman budaya.

Reruntuhan istana dan benteng terlihat di situs ini, tetapi fitur utamanya adalah mausoleum atau makam Cyrus Agung.

3. Soltaniyeh

irna.ir

Kubah Soltaniyeh dibangun pada abad ke-14 di bawah perintah Uljayto yang juga dikenal sebagai Mohammad Khodabandeh, penguasa Ilkhanid di Tabriz.

Dibaptis sebagai seorang Kristen, Uljayto pernah memeluk agama Buddha di masa mudanya dan kemudian berpindah ke Islam.

Kubah bata berlapis ganda Soltaniyeh, yang masuk daftar situs UNESCO pada 2005, sekarang juga berfungsi sebagai makam Uljayto.

Kubah pirus keramik ini terlihat berkilauan di bawah sinar matahari dari jauh, dan ketika mendekatinya traveler dapat melihat delapan menara ramping menghiasi situs bersegi delapan ini.

Interiornya dipenuhi dengan karya yang rumit, merepresentasikan arsitektur Islam yang luar biasa.

4. Istana Golestan

tripadvisor.com

Istana Golestan belum lama dimasukkan daftar Situs Warisan Dunia UNESCO, yakni pada 2013.

Terletak tak jauh dari Grand Bazaar Teheran, istana ini menjadi pusat pemerintahan dinasti Qajar.

Arsitektur mencontohkan perpaduan desain Persia awal dan pengaruh Barat pada dinasti ini.

Ada kolam renang yang megah, ruang hijau, dan façade (bagian muka bangunan) mosaik terletak di seluruh kompleks ini.

Sementara, interior bangunan bervariasi dari aula besar yang terang dengan lampu gantung berumbai untuk meredupkan sudut-sudut cermin yang nyaman dan kaca patri.

Mahakarya pelukis Kamal ol-Molk juga ditempatkan di seluruh bangunan.

Di sini, traveler bisa berfoto dengan dandanan seperti pangeran atau putri Qajar dan latar belakang arsitektur Persia.

(TribunTravel.com, Rizki A Tiara)