Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Jangan Pernah Berani Merogoh Tangan Patung Buddha di Candi Borobudur

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Candi Borobudur

TRIBUNTRAVEL.COM - Banyak mitos berkembang dikalangan masyarakat.

Tak sedikit dari mereka yang hanya menelan mentah-mentah seluruh mitos tanpa memikirkan resiko.

Seperti halnya mitos yang ada di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.

Tak sedikit wisatawan yang berlomba-lomba merogoh patung arca yang diberi nama Kunto Bimo di pelataran paling atas candi.

 

sunrise di Candi Borobudur (TribunTravel/rizkytyas)

Tak lain apa yang mereka lakukan berdasar karena terlanjur percaya mitos.

Banyak yang masih beranggapan jika siapa pun yang berhasil memegang tangan Kunto Bimo makan apa yang diinginkan akan terkabul.

"Mereka yang melakukan aksi merogoh patung itu bisa siapa saja. Mereka percaya kalau ingin cepat kaya, cepat naik pangkat, cepat dapat jodoh, tambah rezekinya maka upayanya ya itu tadi, merogoh patung," kata Kepala Unit PT Taman Wisata Candi Borobudur Pujo Suwarno, seperti dilansir TribunTravel dari Kompas.com.

Pengunjung memanjat arca di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (15/04/2018). (TribunTravel.com/Tertia Lusiana)

Bagian dari arca Kunto Bimo yang dipercaya bisa membuat harapan terkabul ada dua, yakni jari tangan dan kaki.

Jika yang menyentuh adalah laki-laki, maka bagian yang disentuh adalah jari tangan, sedangkan perempuan menyentuh kaki.

Namun masih bolehkah hal itu dilakukan saat ini, mengingat umur candi sudah semakin tua?

Pujo Suwarno mengingatkan, apabila aksi merogoh patung itu sebenarnya juga sumber penyakit bagi batu-batu yang melindungi patung Kunto Bimo.

TONTON JUGA

Aksi wisatawan yang merogoh patung, apalagi di terik matahari menyebabkan tangan dan kakinya mengeluarkan keringat.

Keringat wisatawan tersebut bisa menempel di batu saat mereka berusaha menyentuh patung Kunto Bima.

Usaha wisatawan untuk merogoh patung tidaklah mudah.

Mereka tak jarang terpaksa menaiki batu-batuan agar tangannya mencapai bagian tertentu patung di dalam stupa. 

Suasana Candi Borobudur Sabtu pagi (13/7/2019) (TribunTravel/rizkytyas)

Air yang menempel di batu tentunya mengandung garam dan kondisi percampuran air dengan batu akan menimbulkan penyakit pada batuan yang dibangun sejak abad ke-8.

Keringat akan membuat batu lama-kelamaan akan keropos.

Seperti apa pun mitosnya, menyentuh arca memang seharusnya tidak dilakukan wisatawan.

Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. (borobudurpark.com)

Ada baiknya traveler menikmati peninggalan bersejarah tersebut tanpa harus merusak dan menyakiti batu itu.

Di samping merogoh patung, ada alasan kuat lagi wisatawan ke Candi Borobudur.

Yakni melihat hiruk pikuk pedagang cendera mata.

Saat ini terdapat lebih dari 2.500 pedagang yang ada di kawasan candi, kata Pujo Suwarno.

Libur Natal di Magelang, Bisa ke Mata Langit Borobudur dengan Sky View yang Sempat Viral di Medsos

Wishnutama Tinjau Pengembangan Kawasan Borobudur, Datangi Desa Wisata Nglinggo & Borobudur Highland

10 Tempat Wisata Instagramable di Magelang, Tok Ngudal Lanang hingga Mata Langit Borobudur

TribunTravel.com, Tertia Lusiana