Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

6 Biota Laut Paling Beracun yang Sering Dijumpai di Indonesia, Hindari Kontak dengan Kulit

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hydroid, kelompok biota laut yang bentuknya mirip helaian bulu ayam.

TRIBUNTRAVEL.COM - Berenang di pantai dan menikmati pemandangan bawah laut adalah aktivitas yang menyenangkan saat liburan.

Tak harus bisa menyelam, traveler yang ingin menikmati pemandangan bawah laut dengan snorkeling.

Namun, ada beberapa hal yang perlu diwaspadai saat bermain di laut.

Bukan hanya ombak atau arus saja, traveler juga perlu waspada jika melihat beberapa jenis biota laut yang beracun.

Di balik keindahan alam bawah laut, ada bahaya yang mengancam kita setiap saat.

Ada beberapa jenis biota laut yang memiliki racun berbahaya.

Racun ini bahkan lebih membahayakan dari gigitan ikan hiu, hewan yang dianggap predator laut.

Kasus gigitan hiu lebih jarang dijumpai daripada terkena sengatan atau racun dari hewan laut.

Beberepa biota beracun berikut ini bahkan bisa ditemukan di perairan Indonesia.

Lalu, apa saja biota laut yang paling beracun dan sering dijumpai di laut?

Berikut TribunTravel sudah merangkum biota laut paling beracun yang perlu diwaspadai saat berenang di laut.

1. Zoanthid

VideoBlocks

Zoanthid adalah kelompok hewan yang bentuknya seperti bunga.

Zoanthid berukuran kecil, seperti jari tangan manusia.

Zoanthid termasuk dalam phylum Cnidaria, kelas Anthozoa, subkelas Hexacorallia dan suku Zoantharia.

Kerabat Zoanthid termasuk hewan pembentuk karang, hydroid, karang lunak, karang api, anemon dan ubur-ubur.

Meski hanya berukuran seujung jari, zoanthid memiliki nematocyst yang sangat gatal jika mengenai kulit manusia.

2. Hydroid

uw360.asia

Hydroid adalah kelompok biota laut yang bentuknya mirip helaian bulu ayam.

Hewan ini termasuk dalam kelas Hydrozoa dan ordo Leptothecata.

Hydroid hidup dengan menyaring plankton yang terbawa arus.

Hydroid mudah ditemukan di perairan yang agak keruh dengan kandungan bahan organik terlarut yang tinggi.

3. Landak laut atau bulu babi

flickr.com

Landak laut atau bulu babi masuk kategori biota laut yang harus dihindari.

Di dunia ini ada berbagai jenis landak laut, di antaranya Landak Laut Hitam Diadema setosum, Echinothrix calamaris dan Echinothrix diadema yang memiliki duri panjang, beracun, rapuh dan menyakitkan bila masuk ke dalam kulit.

4. Siphonophora

wikimedia.org

Siphonophora disebut juga ubur-ubur portugis adalah biota laut yang paling sering dijumpai di wilayah perairan Indonesia.

Bentuknya seperti kantung udara berwarna bening dengan tentakel.

Tentakel siphonophora mengandung banyak sel penyengat yang berfungsi membunuh mangsa, termasuk ikan kecil dan udang kecil.

5. Karang Api

earth.com

Karang api adalah biota laut yang bentuknya seperti kobaran api, permukaannya halus, berwarna cokelat muda dan tidak memiliki lubang koralit.

Bagian ujung karang api biasanya berwarna keputih-putihan.

Jenis karang api yang paling sering ditemukan di perairan Indonesia adalah Millepora tenera.

Biasanya karang api ditemukan di bagian pantai terluar (slope).

6. Ubur-ubur

20minutos.es

Bukan rahasia lagi, ubur-ubur adalah hewan penyengat yang paling diwaspadai pecinta alam bawah laut.

Pasalnya, seluruh anggota phylum ubur-ubur memiliki sel penyengat yang disebut cnidocyte atau nematocyst untuk melumpuhkan mangsa sekaligus mempertahankan diri.

Jenis ubur-ubur yang paling terkenal adalah ubur-ubur kotak.

Tanda yang muncul jika seseorang terkena sengatan ubur-ubur adalah tubuhnya gatal disertai rasa panas dan muncul ruam seperti bekas cambukan.

Keindahan Alam Tersembunyi di Pulau Kadidiri, Destinasi Wisata Biota Laut di Sulawesi Tengah

Pulau Morotai - Tak Hanya Tawarkan Pesona Biota Laut, Pulau Ini Juga Simpan Sisa Peperangan

7 Fakta Unik Suku Bajau, Penjelajah Laut yang Terancam Punah

Liburan Jadi Mimpi Buruk, Turis Cilik Diserang 2 Lumba-lumba, Hampir Diseret ke Laut

(TribunTravel.com/rizkytyas)