Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

6 Ritual Pubertas dari Berbagai Suku di Dunia, Ada yang Runcingkan Gigi hingga Ujian Berburu

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Remaja suku Satere Mawe di pedalaman Hutan Amazon, Brazil.

TRIBUNTRAVEL.COM - Setiap tempat di Bumi ini punya cara tersendiri untuk merayakan masa peralihan dari remaja menuju dewasa.

Termasuk menggelar pesta ulang tahun semalam suntuk dan mengundang bintang tamu terkenal.

Namun, tidak dengan remaja dari berbagai suku dan daerah di dunia.

Untuk memperingati masa 'peralihan' usia, mereka harus menjalani berbagai ritual yang bisa dibilang mengerikan.

9 Fakta Unik Jepang yang Jarang Diketahui oleh Banyak Orang, Ada Kucing Pembawa Keberuntungan

5 Fakta Unik Disney World, Termasuk Larangan Bawa Balon ke Animal Kingdom

Sebut saja memasukkan tangan ke sebuah wadah yang berisi semut-semut ganas atau gigi mereka harus diruncingkan.

Meski terbilang cukup mengerikan bila dilakukan pada zaman sekarang, ritual ini masih terus dipertahankan.

Dilansir dari list25.com, inilah ritual paling 'gila' untuk menuju kedewasaan:

1. Naghol (Terjun lenting)

Ritual yang mirip bungee jumping ini dilakukan oleh orang-orang di bagian selatan Pulau Pentakosta, Vanuatu.

Seorang remaja laki-laki akan melompat dari menara kayu dengan ketinggian sekitar 20 hingga 30 meter.

Di pergelangan kakinya, dililitkan tanaman rambat, yaitu tanaman anggur dan tanpa menggunakan alat keselamatan apapun.

Tradisi telah berkembang menjadi atraksi wisata.

Bila berhasil, dia akan menjadi laki-laki dewasa.

2. Melompati sapi

Ilustrasi sapi (Capital FM)

Ritual untuk 'merayakan' pergantian umur ini dilakukan orang-orang suku Hamar di Ethiopa sebelum mereka diizinkan untuk menikah.

Mulanya, teman perempuan dan keluarga terdekat akan berada di dekatnya saat ia dicambuk.

Bekas luka di punggung menandakan si remaja ini mampu bertahan dengan rasa sakit saat dicambuk.

Setelah itu, empat ekor sapi jantan berbaris berdampingan dan bocah tersebut berjalan di punggung mereka tanpa mengenakan baju sama sekali.

Bila ia berhasil, tandanya ia laki-laki sejati!

3. Meruncingkan gigi

Bagi penduduk asli Kepulauan Mentawai, Sumatera, kecantikan adalah hal sangat penting.

Untuk mempercantik diri, para remaja perempuan Mentawai akan mengasah gigi dengan batu dan pahat.

4. Ujian berburu

Para remaja suku Matis di Brasil akan pergi berburu sebagai wujud peralihan usia mereka.

Namun sebelum berburu, racun pahit dibuang dari mata mereka untuk "meningkatkan" penglihatan mereka.

Setelah itu, mereka akan dipukul dan dicambuk.

Tak hanya itu, mereka akan menjalani tradisi pengobatan Amazon kuno yaitu menyuntikkan racun kodok untuk mengeluarkan racun dalam tubuh menggunakan jarum kayu.

5. Meminum sperma

Pada usia tujuh tahun, anak lelaki dari suku Sambia, Papua Nugini akan ditempatkan di sebuah gubuk selama 10 tahun ke depan.

Selama periode ini, mereka dipaksa muntah, pendarahan hidung, serta meminum sperma untuk membersihkan diri dari 'kotoran' yang melekat.

Setelah melakukan ritual tersebut, barulah mereka disebut laki-laki.

6. Memasukkan tangan dalam wadah berisi semut ganas

Remaja suku Satere Mawe di pedalaman Hutan Amazon, Brazil. (all-that-is-interesting.com)

Jauh di dalam hutan Amazon, Brasil, hidup suku Satere-Mawe.

Para remaja laki-laki harus mengenakan sarung tangan yang diisi semut peluru dengan jari-jari menunjuk ke dalam saat mereka menari selama 10 menit tanpa bergeming.

Sayangnya untuk anak-anak, semut peluru memiliki sengatan yang paling menyakitkan.

Sengatan ini menyebabkan kelumpuhan dan rasa sakit berdenyut hingga 24 jam.

11 Tempat Wisata di Jogja Instagramable yang Murah, Coba ke Sawah Songgo langit Sukorame

Pantai Marina Berbusa Seperti Salju, Terlihat Indah Namun Berbahaya

Tjokro Hotel Klaten Buka Street Pizza, Ada Kompetisi Mobile Legends saat Grand Opening

TribunTravel/Sri Juliati