Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Liburan ke Dubai

7 Mitos Salah Tentang Dubai, Termasuk Julukan Ibukota Miliader

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Liburan di Dubai

TRIBUNTRAVEL.COM - Saat menyebut kata Dubai, pasti langsung terlintas pemandangan sebuah kota yang berisi ribuan orang kaya, teknologi yang maju, dan kehidupan mewah.

Kenyataannya, Dubai tak semegah yang orang pikirkan.

Beberapa mitos salah tentang Dubai ini justru berkata sebaliknya.

Dilansir TribunTravel.com dari laman brainberries.co berikut mitos salah tentang Dubai yang banyak dipercayai orang.

Dipenuhi Gedung Pencakar Langit, Dubai Punya 3 Zona Waktu Berbeda saat Puasa

Promo Tiket Maskapai Emirates saat Liburan Sekolah, Terbang ke Dubai Rp 9 Jutaan PP

TONTON JUGA

1. Dubai adalah ibukota miliader

Dubai (getyourguide.com)

Tahukah kamu jika mitos ini sepenuhnya salah.

Sebab sebagian besar miliader justru tinggal di Beijing.

Sementara tempat kedua ditempati New York.

2. Dubai adalah sebuah negara

Market Outside the Box (MOTB) DI Dubai Shopping Festival (ISTIMEWA untuk TribunTravel.com)

Dubai bukanlah sebuah negara.

Melainkan bagian dari Uni Emirat Arab.

Kota ini bahkan bukan ibukotanya.

3. Polisi Dubai hanya menggunakan mobil mewah

Kenyataannya, hanya beberapa polisi saja memiliki mobil mewah di garasinya.

Sebab sebagian besar polisi menggunakan mobil seperti kebanyakan.

Dan satu hal yang pasti, tak ada kata mewah pada mobil mereka.

4. Dubai dimiliki penduduk lokal

Dubai Shopping Festival 2018 (Rilis Zeno Group untuk Dubai Tourism)

Kenyataannya, penduduk Dubai hanya 9 persen yang ada di sana.

Lebih dari 90 persen merupakan pendatang.

5. Surganya minyak

ATM emas hanya ada di Dubai dan satu satunya di dunia. (socawlege.com)

Anggapan ini sepenuhnya salah.

Dubai sama sekali tak memproduksi minyak.

Sebaliknya, kota ini dikenal sebagai tempat penyelam mutiara.

Mutiara dari Teluk Persia menjadi satu perhiasan termahal.

6. Dubai hanya memiliki gedung pencakar langit

Gedung pencakar langit di Dubai (The Foreign Architect)

Kebanyakan fotografer hanya menangkap momen gedung pencakar langit saja.

Padahal jika mereka mau bergeser sedikit saja atau mengubah sudut pandangnya akan menemukan bangunan seperti kota kebanyakan.

7. Tak ada orang miskin di Dubai

Spice Souk, Dubai (Rilis Zeno Group untuk Dubai Tourism)

Rata-rata upah pekerja di Dubai antara USD 200 sampai 300 setara Rp 2,6 juta sampai Rp 3,9 juta saja perbulan.

Padahal biaya hidup di sana terbilang sangat mahal.

Penduduknya bahkan harus hidup bersama-sama untuk menyewa apartemen.

Paket data seluler termurah di sana USD 30 setara Rp 390 ribu perbulan.

Dubai Expo 2020 Diikuti 192 Negara, Termasuk Indonesia

5 Hostel Murah di Dubai untuk Liburan ala Backpacker

Itinerary 3 Hari 2 Malam di Dubai untuk Pemula

Itinerary 3 Hari 2 Malam di Dubai untuk Liburan Seru dan Menyenangkan

Modhesh World, Festival Meriah di Dubai untuk Mengisi Liburan Musim Panas

TribunTravel/ Ambar Purwaningrum