Seberapa jauh pemerintah dan komunitas lokal berupaya menjaga destinasinya, menurut Fodor's Travel, patut diperhatikan oleh setiap turis.
Hal tersebut juga dinilai lebih penting ketimbang menandai daftar impian petualangan.
Namun demikian, Fodor's Travel menulis bahwa keputusan diserahkan kepada pembaca karena pembaca yang merencanakan perjalanan sendiri.
"Oleh karena itu, yang ditampilkan dalam No List bukan daftar terlarang. Sebaliknya, ini adalah janji ketika kita benar-benar membahas tujuan yang disebutkan di sini, di tempat yang menakjubkan, kita akan berwisata dengan bertanggung jawab," tulis Fodor's Travel.
Fodor's Travel adalah media wisata yang berawal dari buku panduan wisata dengan cikal bakal berawal pada 1936 di London, Inggris. Pada 1949, buku panduan wisata modern Fodor's Travel diproduksi di Perancis.
Kemudian, pada 1996 situs resmi Fodor's Travel dibuat.
Selanjutnya, pada 2016 situs ini diakuisisi oleh perusahaan internet di California, Amerika Serikat.
• Tiket Murah Ke China, Rute Surabaya-Beijing Tarifnya Mulai Rp 2,6 Jutaan
• 7 Fakta Unik Islandia, Negara yang Sering Dikunjungi karena Pesona Aurora
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Pulau Komodo Masuk Destinasi yang Sebaiknya Tidak Dikunjungi 2020, Kok Bisa Sih?
Baca tanpa iklan