TRIBUNTRAVEL.COM - bagi kamu yang sering wisata alam pasti tidak asing dengan beberapa tips bertahan hidup ini.
Beberapa tips bertahan hidup ini mungkin sering ditemukan di internet atau media sosial.
Sayang, tidak semua tips bertahan hidup yang aman untuk dilakukan.
Seperti dilansir TribunTravel dari laman unbelievable-facts.com, berikut 9 tips bertahan hidup yang sebenarnya berbahaya.
• 7 Tips Aman Jalan-jalan Pakai GrabWheels
• 4 Tips Wisata Gurun Pasir Pantai Oetune yang Viral di Medsos, Dini Hari Berangkat Hunting Sunrise
TONTON JUGA
1. 'Jangan bergerak saat bertemu dengan ular.'
Saat bertemu dengan ular, banyak yang menyarankan kita untuk diam agar tidak membuat hewan berdarah dingin itu menyerang.
Kenyataannya tips ini justru membuat kamu berada dalam bahaya.
Tidak bergerak saat bertemu ular justru membuat peluang melarikan diri dari serangan semakin kecil.
Lebih baik melakukan banyak gerakan yang menghasilkan suara.
Ular tidak dapat mendengar suara karena mereka tidak memiliki organ pendengaran eksternal, tetapi mereka dapat merasakan getaran yang dihasilkan suara, dan itu sudah cukup bagi mereka untuk merasa khawatir dan pergi.
2. “Tunggu 24 jam untuk mengajukan keluhan orang hilang.”
Adalah ide yang buruk untuk menunggu 24 jam sebelum melaporkan orang yang hilang.
Jika kamu yakin bahwa seseorang benar-benar hilang, itu harus segera dilaporkan.
Semakin cepat laporan diajukan, semakin baik peluang orang tersebut ditemukan.
3."Menghisap racun ular untuk menghentikan penyebarannya."
Tips ini sangat berbahaya jika dilakukan.
Racun ular menyebar sangat cepat di tubuh korban, dan menyedotnya akan sia-sia.
Lebih jauh, memotong luka sebelum mengisap menyebabkan banyak kerusakan pada jaringan tubuh, dan jika orang yang mencoba menyelamatkan korban memiliki luka di mulutnya, racunnya bisa memasuki darahnya juga, dan itu bisa terbukti fatal.
Yang terbaik adalah tidak menyentuh luka dan mencari bantuan ahli medis segera.
4. "Congkel peluru dari tubuh untuk meminimalkan kerusakan."
Menarik keluar peluru dari tubuh sangat berbahaya.
Mencoba mengeluarkan peluru untuk meminimalkan kerusakan dapat menyebabkan pendarahan hebat, dan hal-hal buruk lainnya.
5. " Hal pertama yang harus dilakukan saat hilang atau terjebak di hutan adalah menemukan air dan makanan,"
Adalah suatu kesalahan mencari makanan dan air terlebih dahulu saat terdampar di alam liar.
Segalanya bisa menjadi sangat buruk dengan sangat cepat, dan untuk bertahan dari skenario itu, hal pertama yang harus dicari bukanlah makanan atau air tetapi tempat berlindung.
Makanan sebenarnya harus menjadi list terakhir dari prioritas bertahan hidup.
Prioritas pertama adalah tempat berlindung, air, api, dan akhirnya makanan.
Diperkirakan bahwa seseorang dapat hidup tanpa makanan selama tiga minggu dan tanpa air dalam tiga hari hingga seminggu, tetapi tanpa tempat berlindung yang aman, keadaan dapat berakhir dalam beberapa jam karena kerentanan yang disebabkan oleh hutan belantara dan cuaca buruk.
Perlindungan tidak hanya penting untuk menjauh dari cengkeraman hewan liar tetapi juga untuk menjaga agar tetap hangat dan menghindari kondisi seperti hipotermia.
6. "Makan salju agar tetap terhidrasi."
Selama keadaan darurat, makan salju mungkin terdengar seperti pilihan terbaik agar tertap terhidrasi.
Namun kenyataannya tips bertahan hidup ini justru berbahaya.
Makan salju dapat menurunkan suhu inti tubuh yang tentu saja tidak boleh terjadi jika seseorang terjebak di salju.
Selain itu, salju bukanlah air murni dan sering mengandung banyak polutan beracun.
7. "Kaktus adalah sumber air yang baik."
Kaktus memang mengandung uap air, dan sebagian besar buah kaktus dapat dimakan, tetapi menggunakan kaktus sebagai sumber air untuk bertahan hidup di padang pasir dapat menyebabkan masalah parah.
Ini karena kelembaban yang diperoleh dari kaktus bersifat asam, dan banyak kaktus memiliki alkaloid beracun yang dapat menyebabkan mual, diare, dan bahkan kelumpuhan sementara.
Dalam keadaan yang memaksa, menggunakan kaktus untuk mendapatkan air mungkin berguna, tetapi ada keseimbangan yang perlu dipertahankan untuk menghindari komplikasi kesehatan.
8. “Bak mandi air panas dapat menyembuhkan hipotermia.”
Memberi mandi air panas kepada seseorang yang menderita hipotermia dengan maksud untuk menghangatkan tubuh dengan cepat sangat berbahaya. H
ipotermia adalah kondisi ketika suhu tubuh seseorang turun di bawah 35 derajat Celcius, dan otot-ototnya menjadi kaku.
Mandi air panas di titik kritis ini dapat menyebabkan syok dan penurunan tekanan darah yang cepat.
Ini dapat menyebabkan serangan jantung.
Seorang pasien yang menderita hipotermia, harus dihangatkan kembali secara bertahap menggunakan selimut.
9. "Lumut hanya tumbuh di sisi utara pohon."
Lumut yang hanya tumbuh di sisi utara pohon adalah mitos lama dan merupakan hal yang mengerikan untuk diandalkan dalam menavigasi arah.
Lumut dapat tumbuh di mana saja selama mereka menemukan daerah yang lembab dan teduh yang dapat terbentuk karena banyak faktor lain di mana pun belahan pohon itu berada.
Karena itu, jangan pernah jadikan lumut sebagai alat untuk menemukan arah.
• Viral di Medsos, David Beckham Tertangkap Kamera Asyik Makan Mie Goreng di Pasar
• Viral di Medsos, Kisah Penumpang yang Bawa Boarding Pass Berukuran 1 Meter
• Viral di Medsos, Pria Terima Tantangan Tidur di Hotel Terbengkalai Nan Seram, Begini Kisahnya
• 18 Tempat Wisata di Sleman Yogyakarta yang Cocok untuk Liburan Akhir Tahun
• Hari Terakhir Buka, Museum McD Mall Kelapa Gading yang Viral di Medsos Pajang Happy Meal Langka
TribunTravel/Ambar Purwaningrum