Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Sejumlah Penerbangan Sriwijaya Air Batal, Ratusan Penumpang Terlantar di Bandara Soekarno-Hatta

Editor: Kurnia Yustiana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pesawat Sriwijaya Air.

TRIBUNTRAVEL.COM - Sejumlah penerbangan Sriwijaya Air dibatalkan tanpa alasan yang jelas.

Pembatalan ini membuat calon penumpang Sriwijaya Air terlantar, Kamis (7/11/2019).

Dari pantauan Kompas.com di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, penumpang yang sudah berada di ruang tunggu berkerumun di depan meja petugas untuk mendapatkan kejelasan.

Kursi di ruang tunggu juga tampak penuh karena menumpuknya penumpang.

Penumpang di Bandara Soekarno-Hatta (KOMPAS.com/Deti Mega Purnamasari)

Di antara mereka, ada yang memilih duduk-duduk di lorong menuju ruang tunggu.

Krisna (78) mengaku sudah dari pukul 06.15 WIB berada di Bandara Soekarno-Hatta.

Dia mendapat jadwal penerbangan pukul 07.00 WIB tujuan Lampung.

"Saya dikasih tahu anak saya penerbangan pukul 09.15, tapi dia telepon lagi kalau pesawatnya jadi jam 7. Saya jalan setengah 5 dari Pasar Minggu, sampai sekarang (belum berangkat)," ujar pensiunan dosen tersebut.

Tonton juga:

Krisna mengaku tak mendapat jawaban pasti dari petugas perihal dibatalkannya penerbangannya tersebut.

Oleh petugas, ia diminta tetap menunggu karena ada pesawat dari rute lain yang akan dialihkan ke Lampung.

"Tidak pernah ada jawaban yang pasti. Kami tanya pasti nggak? Jawabnya mudah-mudahan. Ada pesawat dari Yogya-lah, Lubuk Linggau (diteruskan ke Lampung) tapi belum," kata Krisna.

Saat penerbangannya ditunda, kata dia, petugas hanya memberinya makanan dan air mineral.

Sriwijaya Air Luncurkan Layanan Ekonomi Premium, Apa Saja Fasilitasnya?

5 Rahasia Makanan di Pesawat, Tidak Dimasak di Pesawat hingga Menggunakan Es Kering

Hal Pertama yang Diperhatikan Pramugari Saat Menyambut Penumpang di Pesawat

Setelah lima jam lebih, dia pun mendapatkan kompensasi sebesar Rp 300.000 yang baru bisa diambil seminggu setelahnya.

Hal senada disampaikan Nasrul Utama.

Halaman
12