Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

5 Festival Unik di Dunia, Termasuk Melompati Bayi di Spanyol

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

El Colacho

TRIBUNTRAVEL.COM - Saat traveling, banyak dari kita yang lebih memilih menyambangi destinasi wisata sebagai tujuan utama.

Namun, jangan salah, ritual atau festival yang digelar di tujuan traveling itu, sama menariknya.

Sebut saja ritual Bau Nyale yang digelar di Lombok, NTB atau Potong Rambut Gimbal di Dieng, Jawa Tengah.

Ritual ini berhasil menyedot banyak turis, terutama bagi mereka yang ingin mendapatkan pengalaman tak terlupakan seumur hidup.

10 Fakta Unik Jepang, Ada Festival Unik Pegulat Menangiskan Bayi

5 Fakta Unik Wamena, Ada Mumi Ratusan Tahun dan Festival Lembah Baliem

TONTON JUGA


Saat ini, kita memang hidup di zaman modern, namun bukan berarti ritual yang digelar ini terlihat biasa saja.

Banyak yang mengejutkan, hingga tak sedikit yang dicap aneh, bahkan sangat sulit dipercaya.

TribunTravel.com melansir dari laman Bright Side, inilah lima festival unik di dunia, yang membuatmu langsung buru-buru menjelajah!

1. Thaipusam, Festival Tindik

(brightside.me)

Ini adalah festival paling ekstrem dan gila di dunia serta digelar setiap musim penghujan di Malaysia dan Singapura.

Orang-orang Hindu lokal akan menindik seluruh tubuh mereka dan menancapkan kait tajam ke punggung.

Lantas, mereka bisa berjalan dengan beban yang disebut "kavadis" dan menempel di tubuh selama 10 jam. 
Ritual menunjukkan pengabdian umat beragama dan membersihkan semua dosa mereka.

Festival ini mungkin terdengar tidak nyata, namun lebih dari satu juta orang ambil bagian dalam Thaipusam.

2. El Colacho: Festival Melompati Bayi di Spanyol

Melompati bayi (Thelist.com)

Setiap Juni, Desa Castrillo de Murcia di Spanyol berkumpul 'setan' yang terbang dan bayi!

El Colacho alias Festival Melompati Bayi berhasil menarik perhatian warga lokal dan wisatawan.

Ritual dimulai dengan lelaki yang menyamar sebagai setan dengan pakaian jas merah dan kuning dan topeng.

Ia berkeliaran di sekitar desa sembari mengumpat dan mencambuk orang-orang yang menghalangi jalan mereka.

Kemudian suara drum terdengar dan 'setan' mulai melompat ke atas bayi berusia satu tahun yang diletakkan di kasur.

Ritual ini diyakini melindungi anak-anak dari nasib buruk.

Meskipun semuanya terlihat menakjubkan dan berbahaya, tidak perlu khawatir dengan nasib anak-anak.

Selama 400 tahun terakhir, trik telah dilakukan oleh para profesional, dan tidak ada anak terluka.

3. Festival Mandi Lumpur di Boryeong, Korea Selatan

Boryeong Mud Festival (pinterest.co.uk)

Festival Lumpur di Boryeong tidak seperti ritual spa dan resor lainnya, sehingga lebih menyenangkan.

Setiap Juli, traveler dapat ambil bagian pada setiap hiburan di pesisir Laut Kuning, yang kaya lumpur mineral. 
Mulai dari bermain lumpur, mandi lumpur dan pijat.

Kegiatan ini menarik banyak wisatawan dari seluruh dunia ke Boryeong, Korea Selatan.

4. Festival Saidai-ji Eyo Hadaka, Jepang

(Plugon)

Rasanya, banyak yang sepakat, jika festival di Jepang termasuk unik dan nyentrik.

Termasuk Festival Saidai-ji Eyo Hadaka alias Festival Telanjang, di mana para peserta yang semua lelaki hanya mengenakan fundoshi (cawat khas Jepang).

Ciri khas ritual adalah saling dorong-mendorong antarkelompok peserta.

Hadaka matsuri diadakan untuk mendoakan hasil panen yang melimpah di musim panen yang akan datang.

Para peserta akan berusaha mendapatkan 2 "shingi" - stik keberuntungan.

Begitu dia mendapatkannya, cowok itu yakin keberuntungan tidak akan berpaling darinya.

5. Nyepi, Bali

Pecalang berjaga di sekitar Lapangan Puputan, Denpasar, Bali, saat Nyepi, Rabu (9/3/2016). (Tribun Bali/Rizal Fanany)

Perayaan Tahun Baru Hindu alias Nyepi di Bali sangat berbeda dengan apa yang bisa kita lakukan.

Bila di banyak negara dirayakan dengan pesta, umat Hindu di Bali menyambut pergantian tahun dengan tenang.

Saat hari raya Nyepi, semua yang ada di Bali, termasuk wisatawan, wajib mengikuti beberapa peraturan yang sangat ketat.

Tidak boleh ada api, tidak melakukan perjalanan, tidak ada kegiatan, dan tidak ada hiburan selama 24 jam, memungkinkan refleksi, meditasi, dan relaksasi diri.

Fakta Unik Jepang, Mengunjungi Festival Orang Mati yang Kental akan Tradisi

Festival of Light Hadir di Cirebon, Coba Wahana Skyrink

Sambut Festival Kematian, Ada Tengkorak Raksasa Menyeruak di Jalanan Meksiko

6 Hotel Murah Dekat Festival Gandrung Sewu 2019, Tarif di Bawah Rp 100 Ribu

TribunTravel/Sri Juliati