TRIBUNTRAVEL.COM - Pesawat terbang memang menjadi moda transportasi yang dianggap nyaman dan efisien karena waktu tempuh yang lebih singkat.
Meski dianggap nyaman, aman, dan efisien, tak dipungkiri penumpang tetap merasa khawatir terbang.
Satu dari kekhawatiran tersebut berkaitan dengan cuaca buruk.
Saat gumpalan kelam menggantung di langit, hujan deras, dan disertai kilatan halilintar dan petir yang menggelegar.
TONTON JUGA :
Lantas, apa yang terjadi ketika terbang saat cuaca sedang buruk?
• Riset Membuktikan, Liburan Bisa Membuat Orang Lebih Bahagia daripada Menikah
• 20 Tanda Jika Kamu Penumpang Pesawat yang Menyebalkan, Pernah Melakukannya?
• Daftar Tiket Murah ke China, Jakarta-Shanghai PP Mulai Harga Rp 4 Jutaan
Dikutip TribunTravel.com dari laman Klasika Kompas, pesawat terbang masa kini telah didesain dengan perhitungan yang tepat dalam menghadapi kondisi ekstrem.
Pesawat modern telah dilengkapi dengan begitu banyak perangkat keamanan untuk mendukung keselamatan penerbangan.
Satu di antaranya adalah radar cuaca modern yang bisa mendeteksi sel-sel badai di sepanjang rute penerbangan.
Gambaran cuaca yang terendus radar ini cakupannya bisa mencapai ratusan kilometer dari titik awal penerbangan.
Sementara itu, pilot juga melakukan persiapan dalam menghadapi penerbangan yang akan dikendalikannya.
Penulis buku Believe It or Not Dunia Penerbangan Indonesia yang juga seorang penerbang, Chappy Hakim, pernah menjelaskan tentang beberapa aktivitas pilot sebelum terbang.
• Info Promo Hemat dan Harga Tiket Masuk Trans Studio Bandung untuk Liburan Akhir Pekan
• 3 Pesan Pilot Lewat Tanda Sabuk Pengaman di Pesawat
• Ada Fenomena Kristal Es di Gunung Gede, Ini 5 Tips untuk Melihatnya
Seperti membuat perencanaan penerbangan atau flight plan.
Saat mengisi flight plan, pilot mempelajari kondisi cuaca di sepanjang rute penerbangan hingga keadaan cuaca di bandara tujuan.
Data cuaca itu bisa bersumber dari pencitraan satelit yang dirilis oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Baca tanpa iklan