TRIBUNTRAVEL.COM - Pooh, beruang yang malang ini terlahir normal dan bahagia dengan keluarganya, sebelum manusia membunuh induknya dan menjadikan Pooh binatang yang bisa diadu untuk bertarung.
Jadi, selama hampir 10 tahun, Pooh hidup dengan ikat mulut di moncongnya.
Pooh bahkan mengalami kebutaan pada kedua matanya setelah dipaksa berkelahi untuk menghibur manusia-manusia.
Dilansir dari Mirror, Senin (15/9/2019), 'pemilik' beruang hitam Asia secara teratur mengadu Pooh dalam perkelahian maut melawan anjing-anjing beringas.
Perkelahian itu membuat Pooh mengalami cedera permanen dan sungguh menyakitkan.
Baru sejak pihak berwenang mendapat laporan terkait penangkapan beruang ilegal yang melibatkan Pooh dan 11 beruang lainnya, mimpi buruk Pooh berakhir juga.
TONTON JUGA
Sekarang, empat tahun kemudian, dia dirawat di tempat perlindungan.
Tetapi penjaga khawatir bahwa trauma fisik dan mentalnya tidak akan pernah kembali pulih.
Sedikit yang diketahui tentang bagaimana Pooh bisa jatuh ke tangan manusia-manusia ini.
Namun, para pegiat mengatakan bahwa biasanya mereka ditangkap saat masih anak-anak oleh pemburu yang mebunuh indukan mereka.
"Dia beruang yang penuh trauma," kata Marie Chambers, manajer kampanye margasatwa di World Animal Protection.
"Dia masih memiliki banyak masalah perilaku. Kadang tidak bergerak sama sekali."
Hal yang paling berhasil dilakukan untuk membuatnya bergerak adalah dengan stimulus tulang.
Marie percaya bahwa Pooh menjadi buta karena karena berkelahi dengan anjing atau karena perlakuan keji oleh para penculiknya.
"Dia tidak dilahirkan buta," katanya.
"Kita tidak tahu bagaimana dia dibutakan, tetapi sangat mungkin terjadi ketika dia berkelahi dengan cakar-cakar anjing yang tajam, atau dilukai oleh tangan pelatihnya."
Dan sayangnya beruang lain terus menderita nasib yang sama.
Marie memperkirakan ada sekitar 120 beruang bernasib serupa hanya untuk hiburan di Pakistan.
Mayoritas beruang ini dipaksa melakukan tarian, dan tau 15 menit bertarung dengan anjing di arena.
Gigi mereka dipatahkan, cakarnya dihilangkan, dan mereka diberangus secara permanen saat mereka menjalani "pelatihan" untuk bertarung.
Selama perkelahian traumatis ini, beruang diikat lehernya agar tidak kabur ke mana-mana.
Anjing dianggap telah menang jika mereka membuat beruang berguling-guling di lantai.
Praktik ini - yang diperkenalkan oleh penjajah Inggris lebih dari seabad yang lalu.
Meski sudah dinyatakan ilegal pada 1980, tetapi masih ada di beberapa daerah pedesaan hingga hari ini.
• Pertama Kali Liburan ke Malaysia? Itinerary Kuala Lumpur 3 Hari 2 Malam Ini Bisa jadi Panduan
• Gara-gara Berenang di Sungai, Otak Gadis Ini Dimakan Parasit
• Para Pramugari Ungkap 9 Hal Mengejutkan Soal Pekerjaannya
• Deretan Potret Negeri di Atas Awan Banten yang Viral di Medsos
• Pilot Ini Ungkap Hal Paling Ditakutkan Saat Menerbangkan Pesawat
Artikel ini telah tayang di Intisari.grid.id dengan judul Giginya Dipatahkan, Cakarnya Dicabut, Mulut dan Lehernya Diikat, Ini Nasib Beruang yang Dipaksa Berkelahi untuk Hibur Manusia