“Ada orang yang mengirim bahan makanan ke sini, tiga kali dalam seminggu,” ucap Mbok Yem.
Lantas bagaimana kehidupan dan aktivitas sosial Mbok Yem dengan dunia luar?
Ternyata, Mbok Yem memang benar-benar berdomisili di pondoknya yang berdekatan dengan Puncak Hargo Dumilah.
Tentunya ini bukan perkara mudah.
“Dalam setahun, saya hanya turun gunung tiga kali. Saat Idul Fitri dan jika ada keluarga yang sedang punya hajat atau hari-hari besar. Biasanya kalau turun gunung paling lama cuma sepuluh hari,” kata Mbok Yem yang juga mengaku memiliki rumah magrong-magrong (mewah) di Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan.
“Orang mengira saya hanya punya gubuk reyot ini. Tapi di bawah (Kecamatan Poncol) saya punya rumah magrong-magrong (besar). Semua itu ya dari hasil jualan di sini,” cetusnya.
• 5 Tempat Wisata Sekitar Gunung Lawu yang Cocok untuk Liburan Akhir Pekan
Gunung Lawu memang menyediakan semuanya dan menjadi ladang mengais rezeki bagi Mbok Yem.
Untuk pasokan air bersih, Mbok Yem mendapatkannya dari mata air Sendang Drajat yang terletak di Basecamp Pos 5, jauhnya dari pondok Mbok Yem bisa ditempuh jalan kaki kira-kira selama 10 menit.
Para pendaki juga memanfaatkan air Sendang Drajat untuk minum.
“Airnya ambil di Sendang Drajat. Saya yang ngangsu, memikulnya hingga pondok ini,” celetuk Saelan.
Konon, warung Mbok Yem, berdasarkan penuturan kaum pendaki, adalah warung tertinggi di Indonesia.
Memang, di gunung-gunung lainnya juga ada warung, misalnya Rinjani, Arjuno, Welirang, Semeru, Penanggungan, dan Merbabu, namun warung-warung itu sifatnya hanya musiman—tidak permanen dan ditinggali selamanya seperti yang dilakukan Mbok Yem.
“Gue penasaran aja, katanya di Lawu ada warung tertinggi di Indonesia. Makanya gue pingin ke sini, dan sekarang kesampaian makan pecel legendaris bikinan Mbok Yem,” begitu kelakar satu di antara gerombolan pendaki asal Jakarta.
Nasi pecel bukan menu satu-satunya di warung Mbok Yem. Sebab, di momen-momen tertentu, Mbok Yem masak hidangan lainnya.
“Kalau saat Suro, saya masak soto,” kata Mbok Yem.
• Waspada Cuaca Ekstrem, Suhu Puncak Gunung Lawu Bisa Sentuh Minus 3 Derajat
Baca tanpa iklan