TRIBUNTRAVEL.COM - Rekomendasi masjid di Solo untuk wisata religi menyambut Tahun Baru Islam 2019 yang jatuh pada 1 Muharram 1441, pada Minggu (1/9/2019).
Menyambut Tahun Baru Islam 2019, simak daftar masjid ikonik di Solo yang cocok jadi tempat wisata religi.
Selain ikonik masjid i Solo yang cocok jadi tempat wisata religi juga memiliki sejarah yang beragam.
Berikut daftar masjid di Solo yang ikonik dan bersejarah cocok jadi tempat wisata religi.
1. Masjid Agung Surakarta
Masjid Agung Surakarta yakni masjid milik Keraton Kasunanan Surakarta.
Terletak di depan Pasar Klewer Surakarta, Masjid Agung Surakarta memiliki gaya arsitektur unik.
Masjid Agung Surakarta dibangun oleh Sunan Pakubuwono III tahun 1763 dan selesai pada tahun 1768.
Karena masjid ini milik Keraton Kasunanan Surakarta, maka semua pegawai Masjid Agung Surakarta diangkat menjadi abdi dalem kraton.
Bahkan mereka juga mendapat gelar gelar seperti Kanjeng Raden Tumenggung Penghulu Tafsiranom (untuk penghulu) dan Lurah Muadzin untuk juru adzan.
Tonton juga:
• Pesan Tiket Prameks Hanya Bisa via Online Per 1 September
• 10 Negara Terbaik untuk Backpacker Versi Globehunters, Adakah Indonesia?
2. Masjid Sholihin
Masjid Sholihin terletak di Jalan Gajahmada No. 97, Punggawan, Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah.
Masjid Sholihin dibangun pada tahun 1954.
Pembangunan Masjid Sholihin dibangun dan diresmikan oleh R.NgtT. Prawirodirdjo.
Di dalam Masjid Sholihin terdapat sebuah prasasti dalam aksara Hanacaraka dan bahasa Jawa serta prasasti terjemahan dalam bahasa Indonesia, terkait pewakafan masjid tersebut.
Uniknya, Masjid Sholihin memiliki arsitektur atap bangunan model tajug tumpang tiga.
3. Masjid Darussalam
Masjid Darussalam merupakan masjid yang rutin menjadi lokasi pembagian bubur Samin khas Banjar.
Perlu diketahui, Masjid Darussalam ini telah berdiri sejak tahun 1960-an.
Masjid Darussalam terletak di Kampung Jayengan Kidul Kecamatan Serengan, Solo, Jawa Tengah.
Masjid ini berdiri seiring dengan datangnya para perantau dari Banjar, Kalimantan Selatan ke Solo.
Berdirinya Masjid Darussalam ini tak lepas dari peran para perantau asal Banjar.
Bahkan budaya Banjar yang lekat, mengakar sejak dulu masih terasa di masjid tersebut, satu di antaranya pembagian bubur samin tersebut.
• 4 Keistimewaan Masjid Raya Sumatera Barat, Tempat Wisata Religi di Kota Padang
• Tips Mudah Menemukan Masjid dan Mushola di Jepang
4. Masjid Al-Wustho Mangkunegaran
Al-Wustho Mangkunegaran merupakan masjid yang didirikan oleh Mangkunegara V.
Berdiri sekitar tahun 1878 masehi, letaknya Al-Wustho Mangkunegaran berada di sebelah Pura Mangkunegaran Solo.
Pembangunan Masjid Al-Wustho diprakarsai oleh Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunagara-I (1725-1795) di Praja Mangkunagaran sebagai masjid kerajaan bagi Pura Mangkunagaran.
Sebelumnya dikenal dengan nama Masjid Mangkunegaran, karena sebagai lokasi pendukung kegiatan spiritual Pura Mangkunegaran Solo.
Nama Al-Wustho diberikan pada tahun 1949 oleh Kepala Takmir Pura Mangkunegaran Raden Tumenggung K.H. Imam Rosidi.
5. Masjid Laweyan
Masjid Laweyan didirikan tahun 1546 di masa Kerajaan Pajang jauh sebelum berdirinya Surakarta (1745M), Masjid Laweyan Solo didaulat sebagai masjid tertua.
Kerajaan tersebut merupakan cikal bakal kesultanan Mataram yang kemudian pecah menjadi Kasunanan Surakarta dan Ngayogyakarta.
Masjid Laweyan merupakan bukti nyata persebaran Islam, hingga tanah Jawa.
Masjid Laweyan yang terletak di Jalan Liris No. 1 Pajang Laweyan, Kampung Batik Laweyan, Dusun Belukan RT 4, RW 4, Kelurahan Pajang, Kecamatan Laweyan.
Bahkan beberapa ornamen Masjid Laweyan masih terjaga dengan baik.
• 9 Menu Sarapan dan Makan Siang Enak di Surabaya, Cicipi Rujak Cingur Hingga Sate Klopo
• Pria Malaysia Ditahan Akibat Ketahuan Pasang Kamera Tersembunyi di Toilet Pesawat
• Menilik Keindahan Kotagede di Jogja yang Masuk Kota Terindah di Asia
• 5 Tempat Wisata Murah di Sleman, Cocok untuk Liburan Akhir Pekan
(TribunTravel.com/ Ayumiftakhul)
Baca tanpa iklan