Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Diduga Mabuk, Pramugari Ini Ditangkap Polisi Saat Pesawatnya Mendarat di Bandara

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi seorang pramugari diduga mabuk (foto hanya ilustrasi)

TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang pramugari easyJet ditangkap saat berada di Bandara Newcastle, Inggris.

Pramugari tersebut diduga mabuk selama penerbangan.

Melansir Dailymail, kejadian itu terjadi saat penerbangan dari Alicante ke Newcastle, Sabtu (19/8/2019).

Polisi yang ada di Bandara Newcastle dikirim untuk menangkap seorang awak kabin yang diyakini berada dalam pengaruh alkohol.

Pramugari bernama Julie Birkett dituduh melakukan hal tidak pantas saat penerbangan karena minuman alkohol.

Dia dijadwalkan segera disidang di hadapan hakim di North Tyneside pada 4 September mendatang.

Sudah Tahu? Ini 10 Hal Tentang Penumpang Pesawat yang Jadi Perhatian Pramugari

5 Kebiasaan Paling Buruk Penumpang Pesawat Menurut Pramugari

Julie Birkett dilaporkan tidak bekerja di easyJet.

Julie Birkett ditangkap di bandara setelah penerbangan dari Bandara Alicante-Elche, Spanyol.

Jullie Birkett dan pesawat easyJet (dailymail.co.uk)

Penerbangan berangkat pukul 11.40 malam dan tiba di Bandara Newcastle sekitar pukul 1.10 pagi hari Sabtu.

"Pada dini hari Sabtu, polisi dihubungi oleh Air Traffic Control di Bandara Newcastle yang melaporkan seorang anggota awak kabin dalam penerbangan diyakini berada di bawah pengaruh alkohol," kata seorang juru bicara Kepolisian Northumbria.

Laporan seorang pramugari dipengaruhi alkohol dilakukan oleh kapten pesawat.

"Kami dapat mengkonfirmasi bahwa penerbangan EZY6420 dari Alicante ke Newcastle didatangi oleh polisi atas permintaan kapten," ujar seorang juru bicara easyJet.

“Seorang anggota kru ditangkap, kemudian didakwa dan tidak lagi bekerja untuk easyJet," kata juru bicara tersebut.

Juru bicara easyJet mengatakan tidak dapat mengomentari penyelidikan yang sedang berlangsung.

"easyJet memiliki kebijakan nol toleransi pada obat-obatan dan alkohol dan aturan dan peraturan kami sangat jelas. Keselamatan penumpang dan awak kami adalah prioritas utama kami," kata juru bicara easyJet.

Tonton juga:

Penumpang mabuk ganggu penumpang lain

eorang pria mabuk di penerbangan Ryanair membuat mimpi buruk pada penumpang lainnya.

Pesawat Ryanair sedang menuju dari Manchester ke Tenerife ketika seorang turis pria muntah dan menanggu penumpang lainnya.

Turis yang muntah tersebut membuat ketakutan penumpang lainnya saat memegang pintu darurat saat ketinggian 35.000 kaki.

Melansir Mirror, penumpang pria tersebut datang ke Bandara Manchester pada Kamis (1/8/2019).

"Semua orang duduk di sana memikirkan apa yang terjadi di sini? Semua orang sangat ketakutan. Semua orang dalam radius 10 kursi sangat menyadari situasinya. Itu mengerikan," kata Alan Wild, seorang penumpang kepada Mirror.co.uk.

Menurut Alan Wild, penerbangan itu jadi mimpi buruk baginya.

"Itu membuat penerbangan empat setengah jam terasa seperti dua belas jam - semua orang ketakutan," kata Alan Wild.

Pria yang mabuk di penerbangan Ryanair itu diduga menenggak tiga perempat sebotol wiski.

"Kamu dapat membayangkan baunya. Saya melihat tasnya terbuka. Dia telah menghabiskan tiga perempat botol wiski," kata Wild.

Alan Wild mengatakan anak tirinya yang tengah terbang bersamanya memberitahu penumpang pria itu mabuk.

Awak kabin menurutnya juga diperlakukan dengan kasar.

Menurutnya, awak kabin tak menghentikannya naik ke pesawat.

"Awak kabin meninggalkannya muntah selama sekitar 20 menit. Dan temannya membantunya," kata Wild.

Ryanair baru-baru ini memberlakukan larangan minuman keras bebas pajak.

Maskapai tersebut mengirim email kepada penumpang sebelum perjalanan untuk mengingatkan mereka akan kebijakan tersebut.

Namun pria itu entah bagaimana masih berhasil naik pesawat di Manchester.

Ryanair telah meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan dari penumpang tersebut.

"Untuk keamanan dan kenyamanan pelanggan dan kru kami, kami mematuhi pedoman ketat terkait dengan pelanggan yang mengganggu atau di bawah pengaruh alkohol," kata juru bicara Ryanair.

Juru bicara Ryanair mengatakan dalam kebanyakan situasi pelanggan yang membuat gangguan pada saat check-in atau gerbang keberangkatan tidak diizinkan naik ke pesawat.

"Jika seorang pelanggan tampaknya berperilaku dengan cara yang tidak dapat diterima selama penerbangan, kru akan memberi tahu kapten," kata juru bicara Ryanair.

"Kapten dan kru kemudian akan memutuskan bagaimana menangani pelanggan yang membuat masalah. Setiap pelanggan yang bertindak dengan cara yang mengganggu selama penerbangan akan diperingatkan oleh kru atau Kapten."

Jika mereka terus menyebabkan gangguan, kru dan kapten akan melaporkan pada polisi saat mendarat.

"Kami dengan tulus menyesali ketidaknyamanan yang ditimbulkan pada penumpang lain dalam penerbangan ini."

(TribunTravel.com/Arif Setyabudi)