TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang penumpang pesawat Middle East Airlines melahirkan bayinya dalam penerbangan dari Doha, Qatar menuju Beirut, Lebanon pada Sabtu (27/7/2019).
Diinformasikan Express.co.uk, penumpang wanita itu melahirkan bayi perempuan di toilet pesawat dengan nomor penerbangan ME435.
Bayi itu lahir tak lama setelah memasuki wilayah udara Irak.
Akibatnya, penerbangan yang seharusnya mendarat di Beirut itu harus melakukan pendaratan darurat di Kuwait.
Sebuah foto yang dibagikan akun Facebook Lebanese Plane Spotters menunjukkan kru kabin Middle East Airlines menggendong bayi itu di pesawat.
Bayi perempuan itu dibalut dengan syal dan hanya terlihat bagian kepala yang masih sedikit berdarah.
Dalam unggahan tersebut tertulis, awak kabin membantu wanita itu sesuai prosedur dan merawat bayi sampai pesawat mendarat.
• 6 Pertanyaan Tentang Rahasia Penerbangan yang Akhirnya Dijawab Pramugari
Unggahan tersebut juga memuji kesigapan awak kabin membantu proses persalinan.
"Hats off to MEA’s ME435 crew for the great job they have done and for the rigorous training they receive at MEA’s training center.
(Selamat untuk kru ME435 yang telah melakukan pelatihan keras di pusat pelatihan Middle East Airlines)," informasi yang tertulis.
Foto tersebut secara singkat menjadi viral di media sosial Facebook.
Hingga hari ini, Rabu (7/8/2019), unggahan tersebut telah mendapatkan 4,6 juta like, 465 komentar, dan dibagikan sebanyak 1,3 juta.
Dari ratusan komentar dalam unggahan itu, sejumlah pengguna Facebook mengomentari mengapa si ibu naik pesawat dalam kondisi hamil tua.
Sebenarnya, bolehkah ibu hamil naik pesawat?
Mengutip dari NHS, sebagian besar maskapai penerbangan tidak akan mengizinkan penumpang yang hamil dengan usia kehamilan 37 minggu, atau 32 minggu bagi penumpang yang hamil bayi kembar.
• 12 Maskapai Penerbangan dengan Seragam Pramugari Paling Stylish di Dunia
Senada dengan NHS, situs resmi Baby Centre menuliskan, ibu hamil yang naik pesawat sebaiknya sebelum usia kehamilan memasuki 37 minggu.
Waktu yang tepat untuk melakukan perjalanan udara adalah saat trimester kedua, di mana usia kehamilan memasuki 14 hingga 27 minggu.
Saat trimester kedua, ibu hamil sudah tidak mengalami morning sickness yang terlalu parah.
Selain itu, si ibu juga akan lebih memiliki tenaga saat memasuki trimester kedua.
LIHAT JUGA VIDEO BERIKUT:
Meski begitu, kondisi perut yang semakin membesar akan membuat ibu hamil merasa tidak nyaman selama perjalanan, terlebih saat penerbangan jarak jauh.
Untuk itu, disarankan bagi ibu hamil yang akan naik pesawat untuk membawa bantal kecil untuk mengganjal punggung di tempat duduk.
Ibu hamil juga disarankan untuk mengenakan pakaian yang longgar dan nyaman.
• Tak Perlu Kesal, Lakukan 4 Hal Ini Jika Ada Bayi Menangis di Pesawat
• Tips dari Pramugari untuk Penumpang yang Membawa Bayi di Pesawat
• Bayi Tidak Akan Ingat Pengalamannya Saat Diajak Traveling, Benarkah?
(TribunTravel.com/Sinta Agustina)