Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Makanan Khas Jawa Favorit Jokowi, Sate Buntel Hingga Selat Solo

Editor: Kurnia Yustiana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sate buntel, makanan khas Jawa favorit Jokowi

TRIBUNTRAVEL.COM - Ada beragam makanan khas Jawa yang menggoyang lidah traveler.

Juru Masak Kepresidenan RI, Tri Supriharji mengungkapkan berbagai makanan khas Jawa yang digemari Jokowi.

Dilansir TribunTravel dari Kompas.com, melalui video yang diunggah di channel pribadi Jokowi pada 21 Mei 2017, Tri menyebutkan beberapa makanan khas Jawa yang digemari Jokowi.

Di video yang diberikan judul "Cerita dari Dapur Presiden" tersebut, Tri menyebutkan makanan khas Jawa yang digemari Jokowi.

Dirangkum TribunTravel, berikut ini sembilan makanan khas Jawa favorit Jokowi:

1. Lento

Lento (diahdidi.com)

Lento merupakan salah satu makanan khas Jawa Tengah yang digemari Jokowi.

Makanan khas Jawa ini paling sering ditemui di daerah Solo, Klaten, Sukoharjo dan sekitarnya.

Namun jajanan pasar ini tentu sangat jarang ditemui di Jakarta.

2. Mi Ketoprak

Mi ketoprak atau yang kerap disebut mi kopyok juga merupakan makanan khas Jawa yang digemari Jokowi.

makanan khas Jawa ini biasanya dijajakan di warung-warung pinggir jalan di daerah Solo dan sekitarnya.

Mi ketoprak disajikan dengan kuah bening dan biasa disantap bersama sambal soto dan karak beras.

3. Sate Buntel

Sate buntel bukanlah sate dibuntel melainkan bentuknya yang seperti buntelan.

Sate buntel ini termasuk makanan khas Jawa yang digemari Jokowi.

Kamu bisa menemukan sate buntel di kota Solo.

Tonton juga:

4. Selat Solo

Selat solo adalah sebuah makanan khas Jawa yang memiliki pengaruh hidangan Eropa dan berasal dari Kota Solo, Jawa Tengah.

Makanan khas Jawa ini terdiri dari daging sapi has luar yang direbus dalam kuah encer yang terbuat dari bawang putih, cuka, kecap manis, kecap Inggris, air serta dibumbui dengan pala dan merica.

Selat solo juga menjadi makanan khas Jawa yang digemari Jokowi.

5. Es Dawet Telasih

Ketika pulang ke Solo, Jokowi suka menikmati es dawet telasih.

Es dawet sebenarnya bisa ditemukan di banyak tempat.

Namun es dawet telasih tetap menyajikan cita rasa dan keunikan berbeda dari dawet-dawet lainnya.

Memang sebagai dawet, minuman ini tetap menggunakan campuran dawet, santan, dan gula jawa sebagai pemanis seperti lainnya.

Namun bahan-bahan tambahan lain yang digunakan menjadikannya unik dan berbeda.

Telasih yang disematkan pada es dawet ini dikarenakan adanya bahan dari tanaman selasih.

Bahan ini terlihat semacam bintik-bintik hitam yang melayang di air santan.

Selasih yang ikut terminum ketika menyeruput santan memunculkan sensasi yang berbeda.

6. Nasi Liwet

Mirip dengan nasi uduk, makanan khas Jawa ini dimasak bersama dengan santan kelapa, tak heran rasanya pun gurih.

Dalam seporsi nasi liwet biasanya disajikan lengkap dengan sayur labu siam, suwiran ayam, lauk berupa telur pindang ataupun daging ayam potong.

7. Timlo

Makanan khas Jawa yang digemari Jokowi berikutnya yakni timlo.

Timlo adalah sup, berisi irisan ati ampela ayam, irisan dadar gulung, irisan sosis solo, mihun, telur pindang, dan suwiran ayam goreng.

Kuahnya bening, encer, dan segar.

7 Makanan Khas Jawa yang Cocok Jadi Menu Makan Siang

3 Makanan Khas Jawa Barat yang Wajib Dicicipi di Bandung

5 Tempat Belanja Murah di Kota Solo, Ada Batik Hingga Makanan Khas Jawa

5 Makanan Khas Jawa di Pasar Gede Solo, Sering Jadi Primadona Wisatawan

Jokowi Ajak Pangeran Abu Dhabi Tanam Pohon Damar di Istana Bogor

Mencoba Kelezatan Pho, Makanan Vietnam Kesukaan Jokowi dan Iriana

8. Sate Kere

Sate kere adalah salah satu ikon kuliner dari Solo.

Tempe gembus menjadi bahan utama pembuatan sate kere.

Meski tampak sederhana, sate kere merupakan makanan kesukaan Presiden Joko Widodo.

9. Tahu Kupat

Nama makanan khas Jawa yang digemari Jokowi berikutnya adalah tahu kupat.

Melihat dari namanya, dapat ditebak bahwa tahu dan kupat yang diambil dari kata ketupat merupakan bahan dasar dari salah satu kuliner khas Solo.

Walaupun ada beberapa pedagang yang mengganti kupat dengan lontong.

 

(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)