TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang perempuan yang tinggal di Amerika Serikat ditangkap kepolisian Miami akhir pekan lalu.
Perempuan yang bernama Lu Yaqun (41) ini ditangkap karena dianggap telah mengganggu penyu beserta telur-telurnya.
Lu Yaqun tertangkap basah oleh petugas dan warga sedang memegang pasak kayu untuk menusuk-nusuk dan menginjak-injak sarang penyu di sebuah kawasan pantai di Miami.
Sarang penyu tersebut ternyata berada di kawasan tertutup dan dilindungi di pantai tersebut.
• Potret Keindahan Pulau Samber Gelap di Kalimantan, Bisa Snorkeling Sekaligus Melihat Penyu Bertelur
Tidak sampai di situ, kawasan tersebut juga diberikan pembatas berupa delapan pasak kayu dengan pita berwarna kuning yang bertuliskan larangan untuk mengganggu sarang penyu tersebut.
Juru Bicara Kepolisian, Ernesto Rodriguez mengungkapkan, beruntung tak ada telur penyu yang pecah akibat ulah dari Lu Yaqun.
Menurut Komisi Perlindungan Alam Liar dan Ikan Florida, penyu adalah hewan yang dilindungi pemerintah AS.
Hal ini sesuai dengan Undang-undang Spesies Terancam Punah tahun 1973.
Selain itu, negara bagian Florida juga memiliki statuta yang membuat semua perbuatan yang menganggu sarang dan telur penyu menjadi perbuatan ilegal.
• Viral di Medsos - Seekor Penyu yang Bertelur di Landasan Pacu Bandara
Sehingga pengunjung yang mengganggu dan merusak sarang dan telur penyu di kawasan ini akan ditangkap dan ditahan.
Diketahui bahwa Pantai Miami merupakan tempat habitat alami penyu yang akan bertelur, para penyu-penyu ini biasanya membuat sarang pada April hingga awal November.
Akibat perbuatannya, Lu kemudian dibawa ke Turner Guilford Knight Correctional Centre, kemudian ditahan dan bisa dilepaskan jika membayar uang jaminan 5.000 dolar AS atau lebih dari Rp 70 juta.
Selain itu, kantor Kejaksaan Miami mengatakan, sudah mengabari konsulat China di Houston terkait masalah Lu Yaqun yang menganggu dan merusak sarang dan telur penyu ini.
Bukan yang Pertama
Kejadian yang berhubungan dengan kelangsungan hidup penyu, bukan kali ini saja terjadi.
Puluhan penyu laut yang terdampar di pantai Florida Barat, Amerika Serikat ditemukan mati.
Bagi pihak konservasi, ini adalah kabar buruk bagi spesies yang sudah terancam punah itu.
Menurut catatan, jumlah penyu yang terdampar tiga kali lipat lebih banyak dari jumlah rata-rata.
Ditambah lagi, sebagian besar penyu yang mati adalah dewasa, berumur sekitar 25 sampai 30 tahun.
"Biasanya ada 30 sampai 35 penyu yang terdampar di pinggir pantai sepanjang tahun. Namun, pada bulan Juni sampai Juli ini kami sudah mendapatkan 53 penyu," kata peneliti penyu laut Kelly Sloan, dilansir IFL Science, Sabtu (28/7/2018).
Menurut ahli, kematian penyu itu disebabkan oleh alga merah yang tumbuh lebih panjang dari biasanya.
Hal tersebut menimbulkan fenomena gelombang merah atau dikenal sebagai red tide, yakni laut menjadi merah karena pertumbuhan alga.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention, fenomena red tide muncul ketika alga mikroskopis beracun tumbuh dengan cepat di lautan.
Hal ini ditandai dengan perubahan warna air laut yang menjadi merah, coklat, kuning, atau hijau.
"Sangat menyedihkan melihat kematian massal yang disebabkan oleh alga. Ini adalah bulan ke 10 dari fenomena red tide, dan menjadi yang terpanjang sejak 2006," imbuh Sloan.
Setelah diteliti, fenomena red tide di Florida disebabkan oleh dinoflagellata berjenis Karenia brevis yang dapat membunuh ikan, burung, mamalia laut, dan menyebabkan penyakit pada manusia.
Manusia dapat terkena racun yang diproduksi oleh alga merah yang mekar.
Racun alga merah yang dikenal dengan nama brevetoxins dan dapat menyebar melalui makanan, air, dan udara.
Setelah mengonsumsi kerang atau air yang terkontaminasi, manusia mungkin dapat mengalami masalah gastrointestinal atau neurologis seperti keracunan kerang.
Jika racun alga merah terhirup, manusia sangat mungkin mengalami gangguan pernapasan, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit asma.
Sejak alga mekar selama 10 bulan terakhir, organisasi Sloan telah menemukan 91 penyu terdampar di pantai Florida Barat.
Lebih dari separuh penyu sudah mati, dan 33 penyu yang masih hidup segera dilarikan ke konservasi untuk mendapat perawatan.
• Ini Alasan Kenapa Kamu Tidak Bisa Ajukan Visa Umrah ke Arab Saudi
• 8 Cara Seru Nikmati Musim Dingin di Australia, Termasuk Bertemu Satwa Liar
• 6 Hotel Murah di Medan dengan Tarif Inap Mulai Rp 60 Ribuan
• Liburan ke Ancol Gratis, Ini 6 Pilihan Aktivitas Serunya
• 5 Bangunan Megah di Dunia yang Mempunyai Desain Unik
(TribunTravel.com/GigihPrayitno)