TRIBUNTRAVEL.COM - Meski zaman sudah modern, tapi masih banyak orang yang menggunakan cara-cara lama untuk bertahan hidup.
Rupanya, banyak cara orang menyelematkan diri dari masalah hanya sebuah mitos belaka.
Misalnya cara menghentikan bisa ular yang masuk ke dalam tubuh korban dengan menghisapnya.
Cara yang sudah lama dipercaya bisa menghentikan penyebaran bisa ular ini ternyata justru berbahaya.
Dirangkum TribunTravel dari laman unbelievable-facts.com, berikut 6 mitos tentang cara bertahan hidup yang ternyata justru membahayakan nyawa.
1. Diam dan jangan banyak bergerak saat bertemu ular.
• Mudik Lebaran 2019 Disebut Lebih Lancar, Tidak Macet, dan Angka Kecelakaan Menurun, Ini Sebabnya
• Sambut Lebaran, Rano Karno dan Keluarga Siapkan Aneka Makanan Khas Betawi
• Suasana Salat Idul Fitri Warga Lereng Gunung Merapi
• Gumuk Pasir Parangkusumo Masih jadi Daya TarikPemudik yang Ingin Laksanakan Salat Idul Fitri.
TONTON JUGA :
Bergerak perlahan atau malah diam di tempat saat bertemu ular justru bisa menjadi bumerang.
Padahal, suara berisik bisa menakuti ular karena mereka merasa terancam ada musuh di dekatnya.
Ular tidak dapat mendengar suara karena mereka tidak memiliki organ pendengaran eksternal, tetapi mereka dapat merasakan getaran yang dihasilkan suara, dan itu sudah cukup bagi mereka untuk merasa takut dan pergi.
2. Tunggu 1x24 jam untuk melaporkan orang hilang.
Aturan ini adalah ide yang cukup buruk, karena sebenarnya semakin cepat laporan diajukan, semakin cepat orang tersebut ditemukan.
Semakin banyak waktu terbuang, semakin sulit jejak ditemukan.
3. Menghisap racun ular untuk menghentikan penyebarannya.
Mitos menyelamatkan orang yang terkena gigitan ular adalah menghisap racunnya pada bagian ia digigit.
Cara ini sebenarnya bisa membuat keadaan jadi lebih buruk, baik bagi orang yang digigit maupun orang yang mencoba menyelamatkannya.